Denpasar (Antara Bali) - Panitia pelaksana turnamen "Bali Rugby" mengaku tidak terpengaruh dengan kondisi darurat Gunung Agung yang saat ini masih dalam status awas.
"Tidak ada satupun tim yang membatalkan kehadiran mereka di Bali," kata Koordinator turnamen Denim McHardy di Jimbaran, Kabupaten Badung, Senin.
Ajang rugby itu dijadwalkan digelar di Kuta, Kabupaten Badung, 14-15 Oktober 2017.
Pihaknya sudah mendapatkan informasi, baik dari media massa maupun kolega di Bali, bahwa situasi di Pulau Dewata aman dan tidak terganggu dengan status Awas dari gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu.
Denim yang juga merupakan pemain belakang di salah satu klub rugby dari Selandia Baru itu mengaku sebagian besar para peserta sangat tertarik ke Bali karena selain berlaga dalam pertandingan persahabatan, mereka juga bisa langsung berlibur bersama keluarga.
Turnamen ke-22 itu, lanjut dia, merupakan yang terbesar karena diikuti 36 tim dari 10 negara di antaranya Australia, Selandia Baru, Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia dan Singapura.
"Tahun ini, jumlah tim lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang mencapai 22 tim," katanya.
Masing-masing tim, kata dia, berjumlah 15 orang, termasuk pemain cadangan dan belum termasuk keluarga para pemain yang juga ikut diboyong ke Bali untuk sekaligus berlibur karena turnamen olahraga itu menekankan kekeluargaan.
Tahun ini, ajang tersebut juga bernama "Karma Bali Rugby Fest" mengingat Karma Group yang merupakan perusahaan akomodasi pariwisata menjadi salah satu pendukung turnamen tersebut.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kuta I Gusti Agung Made Agung mendukung ajang tersebut karena mendongkrak pariwisata, apalagi ajang itu mengambil tempat di Lapangan Samudera, Kuta.
"Rugby ini merupakan turnamen yang juga mendatangkan wisatawan mancanegara. Kami optimitis dan mendukung kegiatan itu karena merupakan pariwisata minat khusus," ucapnya.
Dipilihnya Pulau Dewata sebagai tuan rumah olahraga yang digelar "Bali Rugby Club" itu, kata dia, juga menegaskan bahwa pariwisata di Bali masih aman, meskipun Gunung Agung berstatus awas.
"Sekaligus ini menjadi jawaban bahwa pariwisata di Bali masih aman, jadi jangan ragu berwisata di Pulau Dewata," tegasnya.
Nantinya pada akhir kegiatan juga akan dilaksanakan penggalangan dana untuk masyarakat yang mengungsi karena status awas Gunung Agung. (WDY)
"Bali Rugby" Tidak Terpengaruh Kondisi Darurat Gunung Agung
Senin, 9 Oktober 2017 17:17 WIB