Denpasar (Antara Bali) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Bali melalui kegiatan koordinasi pengelolaan program kali bersih (Prokasih) melakukan lomba sungai bersih yang penilaiannya mulai 2-6 Oktober 2017.
"Kegiatan lomba kali bersih tersebut bertujuan untuk mengajak warga masyarakat sadar dengan lingkungannya, sebab belakangan ini sungai dianggap menjadi penampung sampah," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLHK Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan peserta progam kali bersih terdiri dari empat desa dan kelurahan dari masing-masing kecamatan yang memiliki aliran sungai.
Wirabawa lebih lanjut mengatakan untuk penilaian akan dilakukan oleh tim penilai lomba sungai bersih yang terdiri dari lembaga terkait antara lain Bappeda, Dinas PUPR, Bagian Hukum, Kecamatan, PKK, DLHK serta pihak terkait lainnya.
Penilaian ini didasarkan atas wawancara dengan masyarakat dan pengamatan langsung di lapangan, sedangkan untuk aspek partisipasi warga masyarakat akan dilakukan oleh Tim Jumali DLHK Kota Denpasar.
"Dalam penilaian masing-masing aspek, ada beberapa pertanyaan yang relevan terutama terkait dengan pengelolaan sungai dan pengendalian pencemaran air. Setiap pilihan jawaban pertanyaan di masing-masing aspek mencerminkan kondisi dan skor yang berbeda," ucapnya.
Ia berharap, dengan adanya lomba tersebut dapat meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat di dalam menyukseskan program kali bersih yang dicanangkan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra serta Wakilnya IGN Jaya Negara untuk mewujudkan Denpasar bersih dan asri.
"Menjaga lingkungan bersih dan sehat bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama. Mari kita saling membantu dalam menumbuhkan dan mempertebal budaya hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat memberi kontribusi untuk menjadikan Denpasar bersih dan asri," ucapnya. (WDY)