Kintamani (Antara Bali) - Wisatawan mancanegara (wisman) mendominasi kunjungan ke Museum Gunungapi Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, karena minat wisatawan domestik yang berkunjung ke objek wisata edukasi itu tak sampai separuhnya.
"Mayoritas warga yang berkunjung ke museum ini adalah warga negara asing, untuk warga lokal masih jarang yang tertarik, padahal harapan kami museum ini dapat menjadi sarana edukasi bagi seluruh masyarakat baik warga lokal maupun asing," ujar koordinator Museum Gunungapi Batur dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Desak Made Andariyani di Kintamani, Rabu.
Dalam sehari, rata-rata ada 40 hingga 100 wisatawan mancanegara mengunjungi museum yang menyimpan berbagai koleksi terkait sejarah dan aktivitas gunung api di Indonesia, khususnya Gunung Batur tersebut.
Namun, untuk wisatawan domestik, jumlah kunjungan rata-rata tak sampai separuhnya. Fakta itu mendorong Pemprov Bali mengajak sejumlah wartawan mengunjungi Museum Gunungapi Batur itu (5/9) untuk mengetahui potensi dan permasalahan museum itu.
"Kami dari pihak pengelola museum juga telah menggratiskan biaya masuk museum untuk menarik minat pengunjung, khususnya warga lokal agar berkunjung ke museum itu," kata Desak Made Andariyani kepada sejumlah wartawan yang berkunjung.
Museum seluas 1,09 hektare tersebut menyimpan berbagai koleksi dengan tiga konsep yaitu keanekaragaman hayati, keanekaragaman geologi, dan keanekaragaman budaya, khususnya di wilayah sekitar Gunung Batur.
Selain menyimpan koleksi berbagai batuan vulkanik, museum ini juga dilengkapi dengan diorama miniatur gunung interaktif yang menggambarkan proses letusan Gunung Batur dan layar interaktif yang menyimpan informasi tentang jaringan geopark dunia.
Pengunjung juga dapat menonton film yang berisi tentang sejarah letusan Gunung Batur di ruang audio visual Museum Gunung Api Batur yang juga memiliki ruang pemantauan untuk mengamati aktivitas vulkanik Gunung Batur selama 24 jam tersebut. (*)
Wisman Dominasi Kunjungan Ke Museum Gunungapi Batur
Rabu, 6 September 2017 20:14 WIB
Kami dari pihak pengelola museum juga telah menggratiskan biaya masuk museum untuk menarik minat pengunjung, khususnya warga lokal agar berkunjung ke museum itu