Negara (Antara Bali) - Petugas Polsek Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, mengamankan NKW (14), siswa kelas 5 SD, asal Dusun Yeh Satang, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, karena melakukan serangkaian pencurian.
Kapolsek Mendoyo Kompol Ida Bagus Suarsana atas seizin Kapolres Jembrana AKBP Irfing Jaya di Negara, Selasa mengatakan, setelah diperiksa, pelaku mengaku telah melakukan pencurian di tiga lokasi berbeda.
Sebelumnya polisi mendapatkan laporan dari Gusti Komang Eka Ardana (41), tetangga dari NKW, kalau rumahnya dimasuki maling dan kehilangan kalung emas 10 gram, uang Rp300 ribu dan cincin imitasi.
Setelah sempat diamati, polisi akhirnya menangkap NKW saat yang bersangkutan pulang dari pasar umum Negara dengan memborong sejumlah barang.
"Dari pengakuannya, NKW masuk ke rumah Eka dengan cara mencongkel jendela dengan menggunakan pisau," katanya.
Dari pengakuannya, siswa berusia 14 tahun dan tiga kali tidak naik kelas ini juga pernah mencuri di rumah Nyoman Sawit Srianthi dan Dendra yang semuanya masih bertetangga.
Bahkan, di rumah Eka ia sudah melakukan dua kali pencurian. Pencurian pertama dilakukan pada April lalu dengan membawa lari kalung emas 7 gram, cincin permata putih total senilai Rp2,5 juta.
Di rumah Srianthi, setelah mencongkel ventilasi, ia membawa kabur kalung emas 15 gram, gelang emas 3 gram, cincin emas 2 gram dan uang Rp130 ribu.
Dari rumah Dendra, pelaku mengambil kalung emas 10 gram, gelang emas 5 gram dengan total kerugian Rp4,5 juta.
"Kejadian ini tentu sangat kami sayangkan. Saya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada," kata Kapolsek Bagus Suarsana didampingi Kanit Reskrim Ipda Dania.
Ipda Dania menambahkan, seluruh hasil curian itu oleh pelaku dijual di pasar umum Negara dan kemudian digunakan membeli berbagai barang, seperti sepeda gayung, pakaian, handphone dan lain-lain.
"Meskipun masih anak-anak, karena ini menyangkut pelanggaran hukum, pelaku akan terus kami proses," ujar Dania.
Ibu pelaku yang mendampingi anaknya di polsek mengaku terkejut dengan ulah NKW tersebut.
Ia mengaku malu dengan tetangganya akibat ulah anaknya itu, apalagi selama ini ia juga ikut resah dengan adanya beberapa pencurian di dusunnya.
Perempuan itu mengatakan, dirinya sempat curiga dengan anaknya setelah membeli berbagai barang yang cukup mahal harganya.
"Saat saya tanya ia mengaku dapat uang dan emas yang jatuh di jalan, kok saya juga percaya begitu saja," kata ibu yang bersama suaminya hanya bekerja sebagai buruh tani ini. (*)