"Kami memiliki ide atau gagasan untuk membangun hunian vertikal. Hal tersebut tentunya juga tidak menyebabkan alih fungsi lahan utamanya lahan produktif, " kata Ketua REI Bali Pande Agus Permana Widura, di Denpasar, Kamis.
Salah satu daerah yang menarik bagi REI Bali untuk hunian vertikal yakni Kabupaten Badung karena diperkirakan masih ada sekitar 2.000 pegawai negeri sipil di daerah itu belum memiliki hunian berdasarkan data dari Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum).
Sehingga daerah tersebut sangat potensial dibangun hunian vertikal termasuk menyiasati tingginya harga lahan di kabupaten terkaya di Bali itu.
Meski demikian, pihaknya masih akan terus melakukan kajian bersama instansi terkait termasuk menerima masukan dari tokoh masyarakat, adat, budaya dan agama di Bali.
Apalagi di Kabupaten Badung, kata dia, belum ada aturan perizinan untuk hunian vertikal sehingga perlu kajian mendalam.
Terkait usulan tersebut, pihaknya telah melakukan konsultasi kepada sejumlah pemangku kepentingan salah satunya Ketua DPRD Badung Putu Parwata yang menurut Pande, memberikan tanggapan positif.
"Ini merupakan kabar bagus bagi kami sehingga dalam waktu dekat kami harus menyusun pokok-pokok pikiran terkait hunian vertikal terlebih dahulu untuk nantinya dikaji bersama," imbuh Pande.
Pokok pikiran tersebut, lanjut dia berkaitan dengan ketinggian hunian, zonasi daerah yang bisa dibangun, masukan dari pemuka agama dan budayawan termasuk Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
DPRD Kabupaten Badung dan Pemerintah Kabupaten Badung, lanjut dia, saat ini tengah menggodok Rancangan Peraturan Daerah Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang salah satu isinya juga menyebutkan hunian vertikal atau rumah susun.
Keberadaan hunian vertikal tersebut diharapkan dibangun pada zona yang telah ditentukan pemerintah setempat sesuai peruntukkannya seperti zona yang sudah ada di antaranya untuk perumahan, hotel dan pertanian.
"Kami juga tidak menginginkan hunian vertikal atau apartemen dibangun di dekat pura atau merusak sektor pariwisata dan pertanian," ucapnya.(Dwa)