Denpasar (Antara Bali) - Perekonomian Bali pada triwulan II-2017 tumbuh sebesar 5,87 persen, atau melebihi pertumbuhan ekonomi secara nasional pada periode yang sama yang tercatat 5,01 persen.
"Namun pertumbuhan ekonomi Bali tersebut dibandingkan triwulan II-2016 (y-on-y), kondisinya melambat, karena pertumbuhan periode sebelumnya mencapai 6,54 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Senin.
Pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,26 persen. Pada sisi pengeluaran, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) merupakan komponen dengan pertumbuhan yang tinggi yakni 7,41 persen dan konsumsi rumah tangga 2,91 persen.
Ekonomi Bali tersebut dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) mampu tumbuh sebesar 3,22 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib sebesar 15,40 persen.
Hal itu diikuti lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 4,89 persen dan lapangan usaha penyediaan akomodasi serta makan minum 3,72 persen.
Dari sisi pengeluaran, konsumen pemerintah tumbuh paling tinggi sebesar 37,93 persen.
Total perekonomian Bali pada triwulan II-2017 yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp52,68 triliun dan berdasarkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp35,94 triliun.
Adi Nugroho menjelaskan ekonomi Bali triwulan II-2017 masih didominasi lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum dengan kontribusi sebesar 23,44 persen, menyusul lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,48 persen.
Beberapa lapangan usaha yang memiliki kontribusi di atas 6 persen meliputi transportasi dan pergudangan 9,57 persen, konstruksi 8,80 persen, perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 8,55 persen dan industri pengolahan 6,06 persen.
Dari sisi pengeluaran, peranan ekspor (luar negeri dan antar-daerah), pengeluaran konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan modal tetap bruto (PMTB) masih didominasi pada triwulan II-2017 dengan kontribusi masing-masing 71,67 persen, 46,72 persen dan 32,84 persen. (WDY)