Nusa Dua (Antara Bali) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) tahun ini menargetkan kunjungan 800.000 wisatawan Australia ke berbagai daerah di Indonesia, terutama Bali.
"Jumlah tersebut meningkat sekitar 230.000 atau hampir 45 persen dari jumlah wisatawan asal negeri Kangguru itu selama 2010 sebanyak 571.000 orang," kata Direktur Promosi Luar Negeri Kemenbudpar Noviendi Makalam di sela-sela pemaparan program rencana promisi ke Australia di Nusa Dua, Rabu.
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan pelancong tersebut, pihaknya akan melakukan promosi di empat kota besar di Australia, yakni Perth, Brisbane, Melbourne, dan Sydney.
Dana yang dikucurkan untuk kegiatan promosi langsung itu sebesar Rp2 miliar, yang sebagian besar didanai pihaknya, sedangkan sisanya berasal dari pelaku wisata di Pulau Dewata.
Sebesar Rp500 juta berasal dari Kemenbudpar dan sisanya sebesar Rp1,5 miliar berasal dari para pelaku usaha pariwisata yang terlibat dalam promosi tersebut.
"Meski jumlah wisatawan Australia cukup banyak namun kurang tergali karena masih jarang dilaksanakan promosi secara langsung sebab selama ini masih dilaksanakan secara tradisional," ujarnya.
Pada kegiatan yang bertajuk "Australia Sales Mission 2011", tambah dia, pihaknya mengikutsertakan sebanyak 28 industri pariwisata di Pulau Dewata, terdiri dari 24 pelaku usaha di bidang akomodasi, dua bergerak dalam bisnis atraksi dan sisanya bergerak dalam bidang travel.
Pelaku industri parawisata yang diikutsertakan itu merupakan pihak industri yang yang tergabung di bawah asosiasi Bali Village.
Program promosi tahunan yang sudah memasuki tahun ketujuh itu akan dilaksanakan 22 sampai 31 Mei 2011. Bentuk promosi itu berbentuk "Table Top Presentation" yang memungkinkan para pelaku wisata dari Bali berinteraksi secara langsung dengan calon wisatawan dari Negeri Kangguru.
Khusus untuk Kota Sydney akan diselenggarakan program tambahan dengan target yang lebih spesifik dan diperuntukkan bagi "meeting planners" yang diberi tajuk "MICE Banjar Luncheon".
Australia merupakan pasar dengan potensi yang tinggi. Hal itu dibuktikan wisatawan negara tersebut berada pada urutan pertama dalam daftar 10 besar negara asal kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata pada 2010 dengan peningkatan sebesar 22.58 persen dibandingkan 2009.
"Kami berharap melalui program promosi langsung yang gencar, pencapaian target kunjungan wisatawan dapat terlampaui," katanya.(*)