Denpasar (Antara Bali) - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bali bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar lokakarya dan lomba video pendek "Di Bawah Sang Merah Putih" diselenggarakan di Sanur, Rabu.
Ketua bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan FKPT Bali, Nyoman Gede Antaguna di Sanur, Bali, mengatakan kegiatan ini melibatkan pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Pulau Dewata.
"Kami gunakan pendekatan cinema. Video pendek mereka tentang toleransi, keberagaman, nasionalisme yang nantinya diunggah ke media sosial mereka masing-masing. Ini salah bentuk pencegahan terhadap terorisme," ujarnya.
Antaguna yang akrab dipanggil Mangde mengatakan para peserta lokakarya (workshop) ini selanjutnya akan mengikuti lomba video pendek tingkat nasional.
"Hari ini kegiatannya workshop, mereka belajar membuat video pendek. Nanti mereka ikut lomba buat video pendek dengan tema `Di Bawah Sang Merah Putih`," ujar Mangde yang juga Ketua DPD KNPI Bali..
Ia mengatakan ancaman terorisme bagi bangsa Indonesia sangat tinggi.
Selain melakukan penindakan terhadap pelaku aksi teror, tentu tak kalah penting adalah melakukan upaya pencegahan, seperti dengan menanamkan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara yang menghargai keberagaman, berprilaku toleran dan tunduk pada empat konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tinggal Ika.
Menurut dia, kesadaran tersebut perlu ditanamkan sejak dini kepada anak muda. Mereka juga bisa diberdayakan kreativitasnya dalam memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan nasionalisme, menghargai keberagaman dan semangat hidup tolerasi.
Anak muda perlu dilibatkan dalam pencegahan terorisme dengan memanfaatkan media sosial.
Mangde menjelaskan kegiatan lokakarya video pendek tersebut menghadirkan dua fasilitator, yakni Swastika Nohara (Multifision Film) dan Wulan Guritno (praktisi film/artis).
Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan lokakarta tersebut. Swastika Nohara membagikan pengetahuannya tentang cara membuat video pendek.
Peserta kemudian dibagi dalam kelompok untuk latihan membuat video pendek sesuai tema kegiatan. Selanjutnya, Swastika Nohara dan Wulan Guritno membedah hasil karya mereka.
Wulan Guritno berbagi pengalamannya sebagai pemain film, termasuk proses produksi film dari awal hingga ditayangkan.
Pada kesempatan itu, Wulan Guritno juga mengapresiasi semangat peserta lokakarya. Ia meminta mereka untuk menghargai keberagaman dan semangat toleransi. (WDY)
FKPT Bali Gelar Lomba Video Pendek Cegah Terorisme
Kamis, 20 Juli 2017 7:30 WIB