Kuta (Antara Bali) - Dr Dharma Putra, Msc, peneliti lingkungan dari Universitas Udayana, mengungkapkan bahwa sejumlah tempat rekreasi pemandian air panas di Pulau Dewata diperkirakan memiliki potensi kandungan energi panas bumi yang cukup besar.
"Kami memperkirakan sejumlah pemandian air panas yang terletak di beberapa kabupaten, khususnya wilayah Bali utara memiliki potensi kandungan energi panas bumi yang cukup besar," katanya di sela-sela pertemuan media di kawasan Kuta, Jumat.
Dia menjelaskan, sejumlah tempat pemandian tersebut, antara lain pemandian air panas Banyuwedang, Kabupaten Buleleng, dan Kintamani di Kabupaten Bangli.
Estimasi kandungan panas bumi di sejumlah tempat rekreasi itu memang berbeda-beda, dari 200 sampai sekitar 400 mega watt, katanya.
Perkiraan itu berdasarkan kandungan potensi yang didapatkan dari pembangkit listrik panas bumi (PLTP) di Bedugul yang bisa menghasilkan listrik sebesar 145 mega watt.
Proyek pembangunan PLTP itu saat ini sedang menjadi sorotan dari warga sekitar, meskipun tahapan pembangunannya masih dikaji oleh pihak terkait.
"Namun guna mengetahui kandungan secara pasti harus dilakukan penelitian dengan baik di masing-masing tempat secara khusus," ujarnya menjelaskan.
Akan tetapi Kepala Pusat Studi Lingkungan pada Fakultas Sains Universitas Udayana itu tidak bisa mengatakan berapa besar potensi energi dari panas bumi yang bisa dihasilkan di kawasan tujuan wisata internasional tersebut.
Menurut dia, kandungan panas bumi di Indonesia sebesar 40 persen dari jumlah cadangan energi tersebut di dunia. Selain itu Indonesia menempati posisi teratas dari negara-negara lainnya dengan potensi 26.000 mega watt.
Sebelumnya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menyatakan, pemanfaatan panas bumi merupakan prioritas pertama pengembangan energi baru di Indonesia untuk saat ini, karena potensinya besar. Potensi panas bumi di Tanah Air diperkirakan mencapai 26.000 mega watt.
Dari jumlah itu masih sedikit sekali yang sudah dimanfaatkan selama ini, yakni hanya sekitar 1.200 mega watt.(*)