Denpasar (Antara Bali) - Kelompok peternak di Kabupaten Bangli, Bali, mengeluhkan merosotnya jumlah penjualan sapi dari Pulau Dewata ke wilayah lain, yakni semula mencapai 70.000 menjadi 50.000 ekor, menyusul melimpahnya daging impor.
"Penurunan jumlah dan harga itu terjadi sejak 2010 dan terus berlanjut sampai sekarang," kata I Ketut Mupuh, ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Bangli di sela-sela pelantikan pengurus DPD HKTI Bali di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, keluhan kelompok peternak tidak hanya terkait merosotnya jumlah penjualan sapi ke daerah lain, namun juga menurunnya harga sapi maupun dagingnya.
Pada 2010, ternak sapi yang bobotnya sekitar 400 kilogram, harga penjualan dagingnya dihitung Rp24 ribu per kilogram. Namun saat ini menjadi Rp21 ribu/kg.
"Akibatnya kami mengalami kerugian cukup besar. Padahal kemungkinannya hal seperti itu akan terus terjadi apabila impor daging tidak dihentikan," ujarnya.
Mupuh berharap pimpinan HKTI baik di pusat maupun daerah, bisa memperhatikan masalah tersebut, dengan melakukan langkah nyata untuk mengatasinya.
Sementara Ketua Umum DPP HKTI Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya akan mengembangbiakkan sapi bali di daerah lain di Indonesia, seperti Bogor dan Kalimantan.
"Hal itu merupakan salah satu langkah strategis guna mempersiapkan cadangan ternak di Tanah Air," katanya.
Dia mengatakan, jika memungkinkan akan dibuat suatu konsorsium yang menangani ternak di seluruh Indoensia. Tujuannya untuk meningkatkan harga ternak di dalam dan luar negeri.
Akan tetapi, tambahnya, hal itu perlu dilakukan dengan perencanaan yang baik. Selain itu juga memerlukan biaya yang tidak sedikit.
"Kami akan membahas permasalahan impor daging itu dalam simposium yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dengan mengundang berbagai ahli pertanian," ujarnya.
Pada acara pelantikan itu, Prabowo secara pribadi memberikan bantuan kepada salah satu koperasi tani di Pulau Dewata. Bantuan yang diberikan berupa tambahan modal sebesar Rp500 juta.
Selain itu dia juga menyerahkan bantuan senilai Rp200 juta untuk pembelian 200 ternak kambing untuk dikembangbiakkan di Bali.(*)
Penjualan Sapi Bali Merosot Akibat Daging Impor
Minggu, 1 Mei 2011 13:22 WIB