Jakarta (Antara Bali) - Perundingan kerja sama Indonesia-Australia
Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) membuahkan komitmen bagi
kedua negara untuk memanfaatkan dan mencari peluang pasar dari negara
ketiga atau pasar dunia.
Ketua Tim Perunding Indonesia Deddy Saleh mengatakan bahwa kedua
negara berkomitmen untuk bekerja sama di berbagai bidang yang bukan
hanya memanfaatkan pasar masing-masing, tetapi juga menyasar pasar
negara ketiga atau pasar dunia atau yang biasa disebut sebagai prinsip
"economic powerhouse".
"Prinsip ini terus digodok dan akan diperjelas nantinya dalam
berbagai program kerja sama di bawah Chapter Economic Cooperation," kata
Deddy, dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu.
Deddy mengambahkan, komitmen kedua negara tersebut diutarakan
pada putaran ketujuh IA-CEPA. Pada perundingan tersebut, keduanya
berhasil menyelesaikan perundingan dengan menghasilkan pembahasan
positif termasuk isu terkait kerja sama ekonomi (economic
cooperation/EC).
Kedua belah pihak merasa optimistis dapat menyelesaikan
perundingan pada akhir 2017. Salah satu perkembangan baik dari putaran
tersebut adalah disepakatinya elemen yang akan menjadi dasar penyusunan
konsep teks kerja sama ekonomi (EC).
"EC merupakan bagian integral dari perundingan dan yang
membedakan IA CEPA dari Free Trade Agreement lainnya," kata Deddy.
Pada FTA, lanjut Deddy, hanya terdapat kesepakatan terkait akses
pasar, sedangkan dalam CEPA terdapat pasal "Kerja Sama Ekonomi" di mana
Indonesia dapat mengambil manfaat positif dengan negara mitra tersebut.
Menurut Deddy, pada putaran ke-7 ini kedua negara menghasilkan
pembahasan yang signifikan, baik dalam pembahasan akses pasar maupun
pembahasan text agreement. Untuk itu, diharapkan perundingan ini membawa kedua negara satu langkah lebih dekat menuju penyelesaian. (WDY)
Kerja Sama Indonesia-Australia Incar Pasar Dunia
Minggu, 28 Mei 2017 19:30 WIB