Jakarta (Antara Bali) - Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari
meminta kapasitas deteksi dan peringatan dini dari aparat intelijen
ditingkatkan setelah peristiwa bom di Kampung Melayu pada Rabu (24/5)
malam.
"Secara khusus Komisi I berharap kapasitas deteksi dan peringatan
dini dari aparat intelijen ditingkatkan sekaligus kapasitas cegah
tangkal dini aparat keamanan terutama di pusat keramaian warga," katanya
di Jakarta, Kamis.
Dia menilai aparat keamanan harus mengungkap identitas pelaku dan
aktor pemikir di balik aksi pemboman tersebut tanpa mengaitkannya dengan
agama tertentu karena hal itu kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dia menegaskan apapun motif pelaku melakukan aksi tersebut merupakan aksi penistaan terhadap kemanusiaan. "Duka yang paling dalam untuk semua polisi yang gugur dan terluka
serta seluruh korban, kami bersama korban dan keluarga" ujarnya.
Politikus PKS itu menambahkan masyarakat Indonesia tidak boleh ada
sedikitpun ketakutan lagi dan termakan teror pelaku, sehingga harus
bersatu dan bersama membangun kesadaran bahwa teror adalah musuh
bersama.
Anggota Komisi I DPR Evita Nursanty menilai bom yang terjadi di
Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, harus menjadi momentum
kebersamaan dari seluruh anak bangsa untuk memulai gerakan perlawanan
baru terhadap terorisme dan radikalisme. (WDY)
Deteksi Dini Intelijen Harus Ditingkatkan
Jumat, 26 Mei 2017 7:23 WIB