Denpasar (Antara Bali) - Drs. I Nyoman Gede Astina, M.Pd, CHT, CHA sebagai Pendiri Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) dan Sekolah Perhotelan Bali (SPB) meraih gelar doktor (Dr) dengan predikat Sangat Memuaskan (A) dalam sidang terbuka di Gedung Pascasajana Universitas Udayana.
"Keberhasilan itu dengan mengajukan disertasi `Pengaruh Kualitas Layanan Karyawan Berbasis Krearifan Lokal Bali terhadap Kepuasan dan Niat Perilaku Loyal Wisatawan Mancanegara pada Hotel Non Bintang di Bali`," kata mahasiswa Pascasarjana Program Doktor Pariwisata, Unud, Drs. I Nyoman Gede Astina, M.Pd, CHT, CHA di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, penelitian tersebut sebelumnya telah diuji oleh panitia penguji disertasi berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor : 844B/UN14.2.10/PD/2017 pada tanggal 15 Maret 2017 dengan Ketua Penguji Desertasi, Prof. Dr. I Komang Gde Bendesa, M.A.D.E.
Dengan anggota Dr. Ir. AAP. Agung Suryawan Wiranantha, M.Sc, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM), Prof. Dr. Made Budiarsa, MA, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt, Prof. Dr. Ir. Made Antara, MS dan Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si.
Ia mengharapkan, penelitian tersebut mampu bermanfaat bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya kepada kalangan akademisi yang diimplementasikan dalam kurikulumnya.
Selain itu, hasil penelitian itu mampu diterapkan oleh para praktisi agar memahami temuan tersebut dalam memberikan pelayanan pariwisata yang lebih baik yang memiliki daya saing global.
"Meskipun memasuki dunia digital, tetap mempertahankan kearifan lokal yang bernilai universal yang disebut dengan sad sewaka (polos, jujur, jemet, tresna, asih dan bakti)," ujarnya.
Untuk itu, peran pemerintah dan pihak terkait agar memberikan dukungan penuh terhadap implementasi penelitian tersebut mengenai pendanaan maupun menghubungkan dengan para mitra kerja.
Ia menambahkan, layanan produk utama dalam bisnis pariwisata yang menggambar segenap usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan yang sebagai pelanggan utama.
Oleh karena, loyalitas pelanggan dalam bisnis modern tidak hanya melakukan transaksional tetapi telah berkembang dalam aspek resalisional.
"Untuk itu perusahaan industri pariwisata agar mampu membangun hubungan yang baik dengan menerapkan kearifan lokal Bali, sesuai pengalamannya SDM Pulau Dewata banyak dikagumi oleh mitra kerjanya di luar negeri," tutupnya. (WDY)