Denpasar (ANTARA) - Salah satu perusahaan di industri teknologi pemanas air Ariston Indonesia memilih Bali sebagai lokasi kampanye penggunaan pemanas air yang berkualitas sesuai standar untuk daerah wisata internasional.
Trade and Markerting Communication Manager Ariston Indonesia Nanda Primiadhini di Denpasar, Selasa, mengatakan di awal kampanye ini mereka menggandeng dua vila untuk menggunakan produk mereka yang telah disesuaikan dengan kebutuhan akomodasi tersebut.
“Kami pilih vila atau pondok, saat ini baru dua yaitu Vivara Jimbaran dan Koeno Koeni Seminyak, target tahun ini 30 rekanan tapi berproses,” kata dia.
Meski Ariston sudah menguasai 70 persen pangsa pasar di Indonesia, mereka tetap menggaungkan pentingnya pemanas berkualitas mengingat Bali sedang disorot dunia sehingga perlu edukasi tentang pemilihan produk yang akan digunakan wisatawan.
Nanda juga merasa proses edukasi kepada industri pariwisata masih menjadi tantangan, terbukti di kawasan wisata dengan suhu udara dingin di Bali seperti Tabanan yang semestinya paling membutuhkan mesin ini justru edukasi mengenai pemanas airnya belum sekuat di perkotaan.
“Tantangannya lebih ke mengenalkan pentingnya kualitas produk pemanas air yang digunakan, kenyamanan serta keamanan dalam penggunaan harus diperhatikan karena khusus di industri pariwisata penggunaan water heater ini untuk pengunjung bukan pribadi,” ujarnya.
Andry selaku Project and Modern Trade Director Ariston Indonesia menambahkan bahwa pemanas air seperti fasilitas yang tidak dapat terpisahkan dari akomodasi pariwisata.
Untuk menentukan produk yang dibutuhkan industri pariwisata, mereka harus menyesuaikan standar produk yang akan digunakan dengan penggunaannya sendiri.
“Kalau dibilang penggunaan pemanas air itu seperti apa, kita harus lihat kebutuhannya, seperti kami ada kategori rumah tangga, kategori komersil hotel, kategori vila, seperti dua vila percontohan ini pakai yang menghasilkan air lebih banyak karena untuk penggunaan kamar mandi termasuk wastafel, bathub, dan shower,” ujarnya.
Di Bali sendiri, mereka juga mengenalkan teknologi hemat energi dan canggih yang dapat semakin menyesuaikan standar internasional.
Andry menjelaskan salah satu produk mereka dengan kebutuhan energi 200 watt, alat mampu menghasilkan 200 liter air, sehingga menghemat energi, produk lainnya bahkan dengan penggunaan aplikasi dapat dinyalakan dan dimatikan dari mana saja.
Teknologi hemat energi ini mulai digemari di Bali, dimana sejak tahun lalu ada peningkatan penjualan sebesar 20 persen untuk jenis ini, meski pun sampai sekarang tipe Electric Storage Water Heater 50L masih paling banyak digunakan hotel dan vila.