"Garapan `Ketug Bumi` biasanya ditampilkan pada acara pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB), namun kini kami menampilkan pada acara festival karena adanya kerjasama yang baik antara ISI Denpasar dengan Pemkab Badung," kata Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Ketut Garwa, S.Sn.,M.Sn pada kegiatan Badung Bahari Festival 2017, Jumat malam.
Ia mewakili Rektor ISI Denpasar, Prof Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum mengatakan, karya "Ketug Bumi" yang ditampilkan disesuikan dengan tema yang diusung yakni "Aku Cinta Laut".
Untuk itu, pihaknya menampilkan sosok raja laut menurut kepercayaan Veda yang menjadi penguasa laut yakni Dewa Baruna yang memberikan petuah kepada masyarakat agar ikut menjaga kelestarian laut sehingga bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Untuk itu, pihaknya mengkemas dengan sedemikian rupa sehingga menarik untuk dinikmati oleh para penonton baik wisatawan domestik, mancanegara maupun masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu, garapan menampilkan beberapa jenis biota laut seperti kura-kura, ikan dan lainnya yang diharapkan menjadi pengetahuan bagi masyarakat.
Keindahan laut mampu divisualisasikan dalam bentuk karya seni tersebut mampu menumbuhkan kesadaran betapa agungnya laut yang ada yang menghubungkan daratan yang ada di Indonesia.
"Kami juga menampilkan asesoris para seniman dengan menafaatkan hasil alam yang hidup maupun yang sudah tidak terpakai seperti tanaman, kayu kering, daun kering yang dinilai cocok sebagai hiasan para penari," ujarnya.
Ia menambahkan, pementasan tersebut tetap mempertahankan tradisi yang menjadi kearifan lokal budaya Bali kolaborasi dengan kesenian lainnya.
Upaya tersebut untuk menampilkan karya baru sehingga mampu menarik bagi penonton, termasuk wisatawan yang sedang menikmati liburan di Pulau Dewata.
Kegiatan tersebut juga menjadi pertunjukkan inovasi dan kreativitas yang dilakukan lembaga pendidikan tinggi seni yang memiliki visi menjadi kampus sebagai pusat unggulan dalam bidang seni budaya yang berbasis kearifan lokal dan berwawasan universal.
"Untuk itu, kami akan menampilkan yang terbaik melibatkan semua civitas akademika ISI Denpasar," ujar Ketut Garwa.
Ia mengharapkan, adanya dukungan semua pihak sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik yang mampu berdampak terhadap citra Bali dalam mempertahankan kelestarian budaya dan sebagai daerah tujuan wisatawan.
Selain itu, masyarakat tetap nantinya memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penampilan "Ketug Bumi" yang baru berjalan memasuki tahun ketiga, khususnya dalam menerapkan pola-pola pementasan karya seni yang ditampilkan selama kegiatan berlangsung. (WDY)
Video oleh I Wayan Artaya