Bogor (Antara Bali) - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara,
mengatakan salah satu fungsi perangko pos sebagai alat penunjang
penyiaran NKRI ke seluruh dunia.
"Perangko seri khusus yang kita terbitkan selalu kita daftar ke
Kesatuan Pos Sedunia yakni PBB-nya Pos, dan ini sebagai penunjang NKRI,"
kata Rudi saat meluncurkan Perangko Seri Dua Abad Kebun Raya Bogor, di
Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Rudi menjelaskan, setiap tahun ada perangko edisi khusus yang
diterbitkan Pos Indonesia. Tercatat sudah ada 15 Sampul Hari Pertama
(SPH) yang didaftarkan Kesatuan Pos Sedunia atau UPU (Universal Postal
Union).
Ia mengatakan, setiap tahun PBB Pos atau UPU membatasi 1.500 perangko
yang didaftarkan dari seluruh dunia termasuk Indonesia. Perangko edisi khusus dari Indonesia yang terdaftar di UPU akan
beredar di dunia. Para penyuka filateli atau kolektor perangko akan
mengoleksinya.
Keberadaan filateli masih aktif di dunia. Indonesia juga aktif dalam
filateli, menyelenggarakan kegiatan filateli internasional yang dihadir
seluruh pencinta perangko dari seluruh dunia. Menurut Rudi, ada dua hal penting dalam aktivitas perposan
Indonesia. Setiap memperingati hari tertentu akan diproduksi perangko
khusus dan didaftarkan ke UPU.
PT Pos Indonesia menerbitkan Perangko Edisi Khusus Dua Abad Kebun Raya Bogor yakni perangko 34 anggrek yang ada di provinsi. PT Pos juga mencetak SHP sebanyak 3.000 sheet deng harga Rp132 ribu
per sheet (satu sheet terdiri enam SHP). Souvenir sheet atau carik
kenangan yang dicetak sebanyak 20 ribu sheet dengan harga satuan Rp20
ribu. (WDY).
Perangko Pos Alat Menunjang Penyiaran NKRI
Jumat, 19 Mei 2017 7:36 WIB