Denpasar (ANTARA) - PT Pos Indonesia Bali menargetkan penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan bansos tunai sembako untuk triwulan pertama 2024 dapat rampung pada akhir Maret.
“Kita targetkan di akhir Maret untuk penyaluran, karena datanya baru naik, kita harus proses dan jadwal penyaluran baru besok untuk data susulan,” kata General Manager (GM) PT Pos Indonesia Bali Arya Febrianto di Denpasar, Selasa.
BUMN bidang layanan pos tersebut ditugaskan bersama beberapa Himbara untuk menyalurkan bantuan tunai ke masyarakat di Pulau Dewata dengan total 76.665 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Arya menyebut data tersebut dapat berubah tergantung pada daftar yang disampaikan Kementerian Sosial (Kemensos) dan penyaluran tahap pertama untuk Januari, Februari, dan Maret baru dimulai Februari lalu.
“Mulai 6 Februari bertahap kami diberikan data, penerimanya pun parsial tidak serentak. Jadi saat ini untuk realisasinya sekitar 52 persen, masih tersisa 48 persen, itu pun 80 persen diantaranya data baru tambahan gelombang ke-9,” ujarnya.
Artinya hingga saat ini, kata dia, dari target 76.665 KPM yang harus disalurkan, PT Pos Indonesia Bali sudah menyalurkan bansos tunai kepada 39.937 KPM.
Arya menyebut masing-masing penerima akan mendapat jumlah berbeda mulai dari Rp300 ribu sampai Rp2 juta tergantung program yang didapatkan dari Kemensos.
Untuk sebarannya, lanjut dia, paling banyak bansos tunai ke Kabupaten Bangli dengan jumlah 24.236 penerima dan paling sedikit di Jembrana dengan 1.098 penerima.
Selain dua itu PT Pos Indonesia Bali juga kebagian menyalurkan ke Kabupaten Tabanan 3.270 KPM, Badung 1.871 KPM, Gianyar 1.574 KPM, Klungkung 18.225 KPM, Karangasm 8.800 KPM, Buleleng 4.298 KPM, dan Denpasar 13.293 KPM.
Selanjutnya apabila mereka menyelesaikan penyaluran triwulan I, maka akan menunggu arahan kembali dari pemerintah pusat terkait penyaluran tahap II untuk bulan April, Mei, dan Juni.
Pihaknya memiliki target satu gelombang selesai dalam 14 hari, namun belakangan hari libur keagamaan yang rangkaiannya panjang menyebabkan pergerakan tidak sesuai target. Meski demikian diharapkan bansos tunai ini dapat segera sampai kepada penerima dan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidup.