Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Wagub Ketut Sudikerta mengadakan pertemuan dengan tokoh adat dan lintas agama, di ruang kerjanya, Selasa.
Pertemuan tersebut secara khusus membahas isu nasional yang belakangan memicu munculnya gerakan solidaritas di sejumlah daerah, termasuk Bali.
Kepada para tokoh adat dan lintas agama, Pastika mengatakan bahwa sejauh ini kondusifitas Bali masih terjaga.
"Sejauh ini semuanya masih `oke`, kita punya ketahanan yang baik," ujar Gubernur Pastika.
Namun demikian, Pastika mengingatkan agar tokoh adat dan lintas agama tetap mewaspadai terhadap situasi yang berkembang dalam beberapa pekan terakhir.
Ia mengharapkan tokoh adat dan lintas agama memberi pengertian kepada umat agar tak larut dan terpancing dengan apa yang terjadi di tataran nasional.
"Mohon ingatkan umat agar jangan larut dalam auforia berlebihan. Karena saya khawatir yang berlebihan itu dapat memicu hal yang tak kita harapkan," ujar Pastika seraya mengambil perumpamaan membangunkan macan tidur.
Selain dikhawatirkan dapat mengancam keamanan, menurutnya gerakan solidaritas yang berlebihan rentan ditunggangi oleh kepentingan tertentu.
Oleh karena itu, dia berharap agar para tokoh adat dan lintas agama peka melihat perkembangan situasi. "Kalau ada sesuatu, cepat tanggap dan komunikasikan. Jangan biarkan mengendap hingga masalahnya jadi beranak pinak hingga memicu persoalan yang lebih serius. Jika sudah demikian, akan lebih sulit diatasi," beber mantan Kapolda Bali itu.
Gubernur Pastika juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap menjaga keamanan Bali. "Bali itu kecil, tapi kuat pengaruhnya. Saya berharap Bali tetap jadi pulau yang damai, rukun dan harmoni sehingga mampu
menyebarkan vibrasi positif," ujarnya.
Pasca pertemuan ini, dia berharap ada aksi nyata dari tokoh adat dan lintas agama yang hadir untuk memberi pemahaman kepada umat atau anggotanya.
Pertemuan tokoh adat dan lintas agama ini mendapat respon positif dari peserta yang hadir. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali HM Taufik Ashadi menilai pertemuan yang digagas oleh Gubernur Pastika
merupakan hal yang sangat positif.
Terkait dengan situasi nasional yang berkembang beberapa pekan terakhir, MUI Bali telah melakukan sejumlah langkah antisipasi yakni dengan menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh muslim.
Menurut Taufik Ashadi, MUI berkomitmen untuk menjaga Bali sebagai daerah yang aman dan damai. Untuk memperkuat kecintaan terhadap NKRI, dia berharap pemerintah lebih banyak memberikan pembinaan mengenai wawasan kebangsaan bagi kalangan generasi muda.
Hal senada diutarakan Ketua Musyawarah Pelayan Antar Gereja (MPAG) Bali Bishop Nengah Suama. Menurutnya pertemuan semacam ini sangat penting dan merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap seluruh umat beragama.
Bishop Nengah Suama juga mengutarakan kekhawatirannya terhadap situasi yang belakangan berkembang.
Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Provinsi Bali Aditama dan Ketua WALUBI Bali Pandita Eka Wiradarma berharap agar pertemuan semacam ini lebih sering dilaksanakan.
Sedangkan Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana, Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti dan Ketua Majelis Utama Desa Pekraman (MUDP*) Provinsi Bali Jero Gede Suwena Putus Upadhesa, sepakat bahwa peran tokoh adat dan agama amat dibutuhkan untuk mengimbau masyarakat agar tak bereaksi berlebihan menyikapi situasi yang berkembang. (WDY)
Gubernur Bali Bertemu Tokoh Adat Lintas Agama
Selasa, 16 Mei 2017 20:30 WIB