Denpasar (Antara Bali) - Perum Bulog Divisi Regional Bali menyalurkan sekitar 2.800 ton beras keluarga sejahtera (rastra) kepada rumah tangga sasaran yang telah tercatat pemerintah hingga 3 Mei 2017.
Kepala Bidang Pengadaan dan Operasional Bulog Divisi Regional Bali Ketut Ginada di Denpasar, Rabu, menjelaskan bahwa jumlah tersebut baru mencapai 40 persen dari alokasi sekitar 6.000 ton penyaluran rastra per tiga bulan.
"Sampai Mei ini baru 40 persen penyaluran rastra atau sekiatr 2.800 ton dari enam ribu ton untuk tiga bulan," katanya.
Sehingga total keseluruhan beras rastra yang dialokasikan untuk rumah tangga sasaran di Bali dalam satu tahun mencapai sekitar 23 ribu ton atau per bulan dialokasikan sekitar 2.000 ton.
Ginada mengharapkan pemerintah kabupaten di Bali untuk segera mengirimkan surat permintaan alokasi rastra agar beras-beras yang ada di gudang Bulog itu segera tersalurkan.
Dengan begitu, kualitas beras yang diterima rumah tangga sasaran juga lebih baik karena tidak lama berada di gudang.
"Kalau sudah di atas empat bulan di gudang, warna beras bisa berubah," imbuhnya.
Hingga saat ini, hanya Kabupaten Karangasem dan Badung yang belum ada permintaan kepada Bulog untuk menyalurkan rastra karena masih terkendala data yang dibahas dalam musyawarah desa.
"Ada kendala data (masyarakat penerima) karena data di pemerintah pusat dan di desa itu berbeda sehingga ini perlu musyawarah desa," katanya.
Sebagian besar, lanjut Ginada, penyaluran beras untuk masyarakat dengan ekonomi kurang mampu itu teralokasi di Kabupaten Buleleng, Karangasem, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Bangli dan Badung, sesuai dengan urutan penerima rumah tangga sasaran terbanyak. (WDY)