Gianyar (Antara Bali) - Sebanyak 42 perwakilan kabupaten/Kota di Indonesia yang tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ikut ambil bagian dalam rapat kerja nasional (rakernas) VI di Balai Budaya Gianyar, Bali, Senin.
Seluruh peserta sebelumnya mengikuti Jelajah Kota Pusaka (one day cultural tour) mulai dari Museum Subak di Pantai Masceti, kemudian ke Taman Nusa, Kota Gianyar, Museum Purbakala di kawasan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali-Nusra di Desa Bedulu, Subak Pulagan, dan berakhir di Istana Tampaksiring.
Ketua Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana Prof Dr Wayan Windia yang juga panitia kegiatan itu memandunya menjelaskan, jelajah kota pusaka bertujuan memperkenalkan potensi dan ke-pusaka-an Kabupaten Gianyar kepada peserta Rakernas JKPI.
Kegiatan Jelajah Kota Pusaka diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara ke Kabupaten Gianyar, khususnya mengunjungi potensi berbagai pusaka yang eksis di daerah "gudang seni" Pulau Dewata itu.
Prof Windia memaparkan, Bali dalam setahun bisa terjadi alih fungsi lahan pertanian mencapai 800 hektare. Oleh sebab itu kehadiran Museum Subak dan penetapan Subak Pulagan, Gianyar sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat Bali untuk mempertahankan dan melestarikan lahan pertanian.
"Subak merupakan salah satu pusaka yang harus dipertahankan kelestariannya," ujar Prof Windia yang juga guru besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
Bahkan ketika peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia ketika meninjau Museum Purbakala (Museum Gedong Arca) terlihat sangat terkesan.
"Wah, kalau di Palembang penataan benda-benda purbakalanya tidak serapi dan sebagus ini," celetuk seorang peserta ketika melihat jajaran sarkopagus di Museum Gedong Arca.
Demikian pula saat memasuki Subak Pulagan, mereka semakin berdecak kagum menyaksikan hamparan sawah seluas 110 hektare yang asri dan menghijau.
Selain Subak Pulagan, dua subak lainnya di Gianyar yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) adalah Subak Kulub Atas dan Subak Kulub Bawah.
Pengakuan UNESCO terhadap subak di Bali (situs-situs yang berkait dengan subak) tejadi pada sidang UNESCO 2012 silam.
Jelajah kota pusaka berakhiri di Istana Tampaksiring. Selanjutnya para peserta menghadiri pembukaan pameran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-246 Kota Gianyar dan pameran dari anggota JKPI sendiri. (WDY)