Bantul (Antara Bali) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir mengharapkan pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) di kawasan Pantai Pandansimo Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi laboratorium bagi perguruan tinggi.
"Yang paling penting lagi yang seperti ini harus dijadikan suatu laboratorium untuk suatu perguruan tinggi (PT)," kata Menristek usai meninjau lokasi PLTH di Pantai Pandansimo Bantul, Sabtu.
PLTH yang dikembangkan di Pandansimo berupa kincir-kincir angin untuk menghasilkan energi listrik yang telah dikembangkan sejak 2011 oleh Kementerian Ristek dengan bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Pemerintah Provinsi DIY, dan Pemkab Bantul.
Energi listrik hasil teknologi dalam pengembangan energi baru terbarukan itu kemudian dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk mencukupi kebutuhan listrik warung kuliner dan menaikkan air tanah serta pembuatan es kristal.
Menurut Menteri, dengan menjadi sebuah laboratorium suatu PT yang bekerja sama dengan UGM nantinya juga bisa dilakukan pendampingan pada masyarakat dan pengelola untuk diajarkan bagaimana cara memelihara dan cara memperbaiki.
Apalagi, kata Menteri, dari hasil peninjauan di lokasi PLTH tersebut juga ada peralatan untuk melakukan pengawasan angin yang sudah mulai rusak. Sebelumnya dilakukan secara otomatis, menjadi manual akibat kerusakan itu.
"Nanti para mahasiswa yang melakukan penelitian di sini bagaimana membuat otomatisasi terhadap sistem yang ada di kontrol itu, jadi petugas sudah tidak lagi harus mengubah sistem, tetapi bisa secara otomatis kita lakukan," katanya.
Hal itulah yang harus dilakukan supaya ke depan nanti PLTH di Pandansimo bisa berfungsi dengan baik dan bisa mendukung kebutuhan masyarakat serta mendukung pengembangan wisata yang ada di Pandansimo ini.
Meskipun demikian, untuk mengoptimalkan fungsi PLTH dan menjadi sebuah laboratorium, dia memandang perlu perbaikan, terutama dalam teknologi sebagai alat penyimpanan energi. Bahkan, kalau perlu, ada pengembangan teknologi baterai.
"Kami sudah kembangkan dalam teknologi baterai dengan melibatkan beberapa perguruan tinggi, seperti ITB, UNS, dan UI Jakarta. Untuk itu, ke depan kami akan perbaiki baterainya dengan teknologi terbaru," kata Menteri. (WDY)
Menristek Harap PLTH Bantul Jadi Laboratorium PT
Sabtu, 15 April 2017 19:31 WIB