Mangupura (Antara Bali) - Dewan Perwakilan Rakyat Darah Kabupaten Badung, Bali, mendorong pemerintah memfasilitasi permodalan dan akses pasar untuk 16.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tercatat di daerah itu.
"Kami mendorong hal ini agar, keberadaan UMKM di Badung dapat tumbuh dan berkembang sehingga perlu adanya bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah," kata Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata di Mangupura, Jumat.
Menurut dia, apabila UMKM ini maju dan berkembang diyakini akan menambah pendapatan usaha tersebut dan menekan angka pengangguran di daerah ini dengan adanya usaha di masing-masing pedesaan di Badung.
"Dengan tumbuh dan berkembangnya UMKM dimasyarakat ini, saya meyakini masyarakat lebih mandiri dalam berwirausaha dan membantu pemerintah dalam menggerakkan roda perekonomian daerah," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya sangat mendorong pemerintah memberikan pendampingan kepada UMKM, melihat potensi ini sangat dibutuhkan masyarakat. "Tidak hanya PAD Badung yang naik, namun pendapatan perkapita UMKM ini juga naik," ujarnya.
Pemerintah daerah setempat terus berupaya mengoptimalkan UMKM dengan membuat regulasi melalui program satu desa satu produk (OVOP). Upaya ini dilakukan, karena UMKM dipandang memiliki daya saing cukup tinggi dalam menggerakkan perekonomian daerah.
Kepala Diskoperindag dan UKM Badung I Ketut Karpiana beberapa waktu lalu mengatakan untuk menggeliatkan UMKM ini, pemerintah juga terus melakukan upaya pendampingan untuk kelompok usaha tani.
Selain itu, untuk pelatihan marketing yang diberikan kepada UMKM ini, Pemkab Badung bekerjasma dengan Mark Plus Jakarta, seta promosi melalui pameran Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX) dan pameran pekan budaya Indonesia ((PPBI).
Salah satu kelompok tani yang bergerak dibidang UMKM adalah Koperasi Tani Mertanadi, Desa Plaga, yang begerak dibidang pembudidayaan asparagus yang sampai saat ini sudah berjalan optimal.
Keberadaan UMKM ini, membuat petani asparagus di diaerah itu memiliki penghasilan rata-rata Rp1,5 juta per harinya, karena sayuran itu banyak diminati perhotelan dan pasar mancanegara seperti Singapura dan Australia.
Pemkab Badung sangat mendukung budidaya sayur asparagus di Desa Plaga, Badung yang juga sudah dituangkan dalam program "one village one product" (OVOP) atau satu desa satu produk. (WDY)