Jakarta (Antara Bali) - Indonesia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)
untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Suriah termasuk akibat
serangan gas kimia beracun di wilayah Khan Shaykhun yang melanggar hukum
internasional.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta,
Minggu, menegaskan bahwa Indonesia mengutuk penggunaan senjata kimia di
Suriah dan mendesak PBB untuk segera menyelesaikan konflik di negara
itu.
"Indonesia mendesak PBB untuk menyelesaikan konflik Suriah," katanya.
Ia menambahkan, Indonesia juga mendorong dialog dan proses politik yang inklusif untuk menyelesaikan krisis di Suriah.
Armanatha menegaskan, Indonesia secara prinsip tidak pernah
mendukung tindakan unilateral dalam bentuk apapun termasuk serangan
Amerika Serikat yang tidak mendapatkan dukungan dari Dewan Keamanan PBB.
"Justru kita mendorong solusi damai yang sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Sekjen PBB," katanya.
Menurut dia, Indonesia tidak berada dalam kubu manapun yang
bersengketa melainkan berada pada kubu yang mendorong PBB untuk segera
mengambil keputusan yang mempertimbangkan alasan kemanusiaan dan solusi
yang baik.
Sebelumnya pada 7 April 2017, Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk
serangan gas kimia di Khan Shaykhun, Suriah, yang menyebabkan kematian
serta warga sipil tak berdosa cedera.
Guterres telah lama menyatakan bahwa perlu ada pertanggungjawaban
atas kejahatan tersebut, sejalan dengan norma-norma internasional yang
ada dan resolusi Dewan Keamanan.
Ia juga mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang bisa memperdalam penderitaan rakyat Suriah.
Peristiwa itu menggarisbawahi keyakinan Sekjen PBB bahwa tidak ada
cara lain untuk menyelesaikan konflik daripada melalui solusi politik.
Ia
juga menyatakan akan memanggil pihak yang berkonflik untuk segera
memperbarui komitmen mereka dan membuat kemajuan dalam pembicaraan
Jenewa.
"Sebuah solusi politik juga tetap penting bagi kemajuan dalam memerangi terorisme," kata Guterres.
Dewan Keamanan PBB memiliki tanggung jawab utama untuk perdamaian dan keamanan internasional.
"Saya menyerukan Dewan untuk bersatu dan melaksanakan tanggung jawab itu," kata Sekjen PBB.
Menurut dia, sudah terlalu lama hukum internasional diabaikan dalam konflik Suriah.
"Dan itu adalah tugas kita bersama untuk menegakkan standar
internasional kemanusiaan. Ini merupakan prasyarat untuk mengakhiri
penderitaan tak henti-hentinya rakyat Suriah," kata Antonio Guterres. (WDY)
Indonesia Desak PBB Selesaikan Konflik Suriah
Minggu, 9 April 2017 18:33 WIB