Jakarta (Antara Bali) - Indonesia terus mengoptimalkan kuliner Nusantara
sebagai alat promosi pariwisata ke berbagai negara fokus pasar sebagai
upaya untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan mancanegara ke
Tanah Air.
"Kuliner efektif sebagai sarana promosi. Selain juga bahwa kuliner
bisa menjadi pintu masuk yang bagus untuk pariwisata," kata Deputi
Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata
(Kemenpar) I Gde Pitana di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, untuk kepentingan itu pihaknya telah membentuk tim
khusus yakni Tim Percepatan Kuliner Indonesia untuk mendukung kuliner
sebagai instrumen promosi pariwisata dengan lebih optimal.
Selain itu, Pitana menambahkan, kuliner Nusantara memiliki potensi
yang sangat besar dan beragam hingga bisa dijadikan salah satu daya
tarik wisman ke Tanah Air.
"Indonesia potensial menjadi negara pusat kuliner karena
mempertimbangkan berbagai potensi kuliner sekaligus bahan baku yang kita
miliki di seluruh pelosok nusantara," katanya.
Sebagai salah satu upaya promosi tersebut, pihaknya menginisiasi
pembukaan sejumlah restoran Indonesia di berbagai negara fokus pasar
termasuk yang terbanyak di China dan beberapa di antaranya di Eropa
seperti di Swiss.
Di China, pihaknya menargetkan bisa membuka 10 restoran Indonesia tersebar di berbagai kantong-kantong wisman.
"Dua di antaranya sudah dibuka di Anhui dan terbaru di Hotel Peony
Plaza Luoyang, Restoran Wonderful Indonesia Bali," katanya.
Pihaknya melalui Tim Percepatan Kuliner telah melatih para chef di
tempat-tempat yang akan segera dibuka restoran Indonesia untuk belajar
mengolah menu ala Indonesia.
Dengan begitu diharapkan masyarakat di luar negeri dapat terlebih
dahulu mengenal cita rasa masakan nusantara kemudian tertarik untuk
berkunjung ke Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Irene Camilyn
Sinaga mengatakan promosi pariwisata melalui kuliner sangat efektif
karena kini makanan sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
Provinsinya sendiri sejak lama dikenal sebagai pusat kuliner yang
diminati dengan ikon empek-empek palembang hingga olahan ikan yang
sangat mudah disukai oleh siapapun.
"Sekarang berkembang semacam fesyen food bahkan orang sudah membentuk komunitas sosialita kuliner," kata Irene.
Oleh karena itu, optimalisasi kuliner sebagai alat promosi
dinilainya akan sangat efektif mendatangkan lebih banyak wisman ke
Indonesia yang tahun ini ditargetkan mencapai 15 juta orang. (WDY)
Indonesia Optimalkan Kuliner sebagai Alat Promosi Pariwisata
Senin, 3 April 2017 10:35 WIB