Denpasar (Antara Bali) - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar melakukan sterilisasi Perairan Nusa Dua di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang menjadi tempat bermalam Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud beserta rombongan yang berlibur di Bali pada 4-9 Maret.
Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) GB Oka dalam keterangan persnya yang diterima Antara di Denpasar, Senin, menjelaskan pihaknya melakukan sterilisasi dengan mengerahkan dua unit rubber boat, KAL Tanjung Pandangan dan KAL Badung, termasuk masing-masing satu unit speed boat, combat boat, searider, dan, catamaran, serta dua kapal perang, yaitu KRI Hiu-634 dan KRI Sura-802.
Sejak awal Maret 2017, ratusan prajurit TNI Angkatan Laut dari Lanal Denpasar telah mengikuti gelar pasukan PAM VVIP bersama unsur TNI-Polri Wilayah Bali, serta mengerahkan prajuritnya untuk menyisir keamanan laut di seluruh perairan Bali untuk menjamin keamanan bagi rombongan Raja Salman yang berjumlah sekitar 1.500 orang selama berlibur di Bali.
"Untuk kapal perang yang dua unit itu dibawah kendali Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Armatim yang diperbantukan ke Lanal Denpasar sebagai Subsatgaspam Pelabuhan atas perintah Pangarmatim," katanya dalam keterangan pers dari Kadispen Lantamal V Mayor Rohman Arif.
KRI Hiu-634 merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis kapal cepat kelas Todak milik TNI AL yang merapat ke dermaga timur Pelabuhan Benoa pada Minggu (5/3) untuk mengisi logistik dan BBM. Kapal yang dikomandani Mayor Laut (P) Sayid Hasan Hutagalung itu bertugas sebagai armada patroli cepat yang beroperasi di laut dangkal, dan sebagai kapal perang anti-kapal permukaan.
Kapal perang Hiu-634 itu memiliki berat 447 ton, berdimensi 58,10 meter x 7,62 meter x 2,85 meter, menggunakan dua mesin diesel, dua shaft yang menghasilkan 8.850 shp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 27 knot.
Produksi PAL
KRI Hiu merupakan kapal kedua dalam seri FPB-57 Nav V yang dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh PT PAL Surabaya. Kapal perang itu dilengkapi dengan berbagai jenis persenjataan juga dua rudal permukaan-ke-permukaan C-802 buatan Tiongkok dengan jangkauan maksimal sekitar 130 km, perangkat perang elektronik DR-3000 intercept dan peluncur "Dagie Decoy RL" untuk pengecoh rudal musuh.
Kelengkapan lainnya, satu meriam Bofors SAK 57/70 berkaliber 57mm dengan kecepatan tembakan 200 rpm, jangkauan 17 km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan signal LIROD Mk.2.
Selain itu, satu meriam Bofors SAK 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 300 rpm, jangkauan 12 km untuk target permukaan dan udara, serta dua kanon penangkis serangan udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1.000 rpm, jangkauan 2 km untuk target udara.
Sementara itu, KRI Sura 802 merupakan kapal patroli jenis FPB-57 generasi pertama bikinan PT PAL yang dikomandani Mayor Laut (P) Romi Habe Putra. (WDY)
Lanal Denpasar Lakukan Sterilisasi Perairan Nusa Dua
Senin, 6 Maret 2017 13:34 WIB