Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menargetkan selama 2017 dapat mengonservasi sekitar 100 "cakep" atau bundel lontar yang rusak milik masyarakat.
"Mulai Juli mendatang, kami akan melatih 300 penyuluh bahasa Bali untuk ikut melakukan konservasi lontar itu," kata Kepala Seksi Inventarisasi dan Dokumentasi Hasil Karya Budaya Disbud Bali Made Mahesa Yuma Putra, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, untuk target konservasi secara keseluruhan sekitar 500 "cakep", namun untuk tahap pertama di tahun ini akan menyasar 100 cakep lontar milik masyarakat dari sembilan kabupaten/kota di Bali.
Sedangkan mekanismenya, nanti usulan datang dari masyarakat pemilik lontar, kemudian pihaknya yang akan menjajaki ke lapangan.
"Pemerintah tahun ini mengalokasikan anggaran Rp300 juta untuk melakukan pelatihan konservasi dan mengonservasi lontar-lontar tersebut," ujarnya.
Mahesa menambahkan, konservasi lontar yang dilakukan tidak saja berusaha memperbaiki tulisan lontar yang sudah tidak jelas, namun termasuk upaya perawatannya dengan menggunakan minyak sereh dan alkohol.
"Ke depan, kami pun mengupayakan untuk dilakukan digitalisasi lontar sehingga informasi yang terdapat dalam lontar benar-benar bisa dilestarikan dan dapat diketahui oleh masyarakat luas," ucapnya.
Sebelumnya Dinas Kebudayaan Provinsi Bali juga telah melakukan kegiatan bertajuk "Bakti Saraswati", sebagai salah satu upaya mengonservasi lontar yang dimiliki masyarakat.
Lewat kegiatan ini, staf dari Dinas Kebudayaan dengan menggandeng para penyuluh bahasa Bali telah terjun melakukan pembersihan dan perawatan lontar-lontar di masyarakat menjelang Hari Suci Saraswati pada pertengahan Januari 2017.
Dipilihnya momentum Hari Saraswati, sebagai wujud penghormatan terhadap Dewi Saraswati sebagai Dewinya Ilmu Pengetahuan dan sekaligus lontar merupakan sumber ilmu pengetahuan. Demikian juga para pemilik lontar umumnya juga mengupacarai lontarnya pada Hari Saraswati. (WDY)
Disbud Bali Targetkan Konservasi 100 "Cakep" Lontar
Rabu, 8 Februari 2017 14:17 WIB