Amlapura (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta masyarakat agar turut serta melaporkan jika masih ada warga di sekitarnya yang menempati rumah tidak layak huni.
"Saat ini berdasarkan data BPS `kan masih ada 1.682 rumah yang harus `dibedah. Jadi, ke depannya kita akan fokus dalam menuntaskan itu. Setelah itu, kita akan sisir lagi siapa tahu masih ada yang ketinggalan supaya bisa segera kita anggarkan," kata Sudikerta saat menyerahkan bantuan bedah rumah di Amlapura, Karangasem, Selasa.
Menurut dia, dengan keterlibatan masyarakat untuk memberikan informasi, diharapkan persoalan rumah tidak layak huni dapat segera dituntaskan.
"Nanti kalau sudah semua kita bisa bedah, ke depan tinggal memperhalus saja. Intinya, ke depan kita akan tingkatkan kualitasnya," ucapnya sembari menyebutkan bantuan bedah rumah tersebut memang sangat diperlukan bagi KK miskin dalam mengurangi beban hidupnya.
Selain bedah rumah, dalam kesempatan itu juga diberikan bantuan penguatan ekonomi berupa dua ekor ayam. "Ini `kan bisa mereka pelihara dan hasilnya bisa untuk djual atau minimal untuk kebutuhan sendiri sehingga mereka bisa lebih fokus dalam bekerja dan memenuhi kebutuhan lainnya," ucapnya.
Sudikerta mengharapkan keluarga I Wayan Merta yang menerima bantuan tersebut mampu mengubah hidupnya setelah menerima bantuan.
Usai mengunjungi penerima bedah rumah, Sudikerta kemudian melakukan "simakrama" atau temu wicara singkat dengan masyarakat yang menanyakan kejelasan tentang program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).
Orang nomor dua di Bali itu mengatakan bahwa JKBM tersebut tidak berhenti namun saat ini pengelolaannya diatur oleh BPJS Kesehatan.
"Untuk masyarakat miskin yang masuk dalam PBI (Penerima Bantuan Iuran) akan dibantu iurannya oleh pemerintah pusat. Sedangkan bagi masyarakat miskin yang tidak masuk dalam PBI tersebut akan ditanggung oleh Pemprov Bali bekerja sama dengan pemerintah kabupaten masing-masing," katanya.
Sementara itu, penerima bantuan bedah rumah I Wayan Merta (51) bersama dengan istrinya Ketut Ayu (37) mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada mereka.
Keluarga yang dikaruniai dua orang anak yakni I Gede Adi Gunawan (17) dan Kadek Marta Yunita (13) ini mengaku setiap harinya hanya bekerja sebagai buruh serabutan yang hanya berpenghasilan Rp80 ribu perhari itupun kalau ada pekerjaan.
Meskipun demikian, ujar Ayu, ia tetap berusaha agar anak-anaknya bisa tetap melanjutkan sekolah, dan sangat mengharapkan kelak kedua anaknya yang saat ini duduk di bangku SMA dan SMP bisa mengubah hidup mereka di kemudian hari.
"Dengan adanya bantuan ini, kami bisa lebih fokus bekerja untuk menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," katanya.
Sementara itu, Merta juga sangat mengharapkan agar bantuan seperti yang mereka terima bisa dirasakan oleh warga miskin lainnya sehingga ke depan tidak ada lagi orang miskin di Bali. (WDY)
Wagub Minta Laporkan Rumah Tidak Layak Huni
Selasa, 24 Januari 2017 17:18 WIB