Jakarta (Antara Bali) - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai perlu
pengawasan yang ketat terhadap pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang
dikirim ke berbagai negara, pasca ditangkapnya pasukan asal Indonesia
yang diduga menyelundupkan senjata di Sudan.
"Yang perlu ditingkatkan adalah pengawasan sehingga mereka yang
ditempatkan di beberapa negara itu tetap punya tingkat kedisplinan
karena bagaimanapun mereka membawa nama Indonesia," kata Fadli di Gedung
Nusantara III, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan apabila informasi itu benar maka pasukan asal
Indonesia itu harus dikenakan sanksi berat karena kehadiran mereka
membawa nama Indonesia.
Menurut dia, tindakan mereka itu akan mengganggu reputasi pasukan
perdamaian Indonesia di dunia internasional yang selama ini terkenal
baik.
"Saya menilai perlu menonakifkan pasukan yang terlibat hingga masalah ini selesai," ujarnya.
Politisi Partai Gerindra itu meyakini tindakan itu bukan atas nama
institusi namun dilakukan oleh oknum tertentu karena risikonya besar
yaitu menyangkut nama baik negara.
Dia menilai para oknum itu memanfaatkan situasi lalu melakukan
kejahatan yang merugikan nama Indonesia di depan dunia internasional.
Sebelumnya ramai diberitakan bahwa Pemerintah di Darfur Utara
menyebutkan pasukan Indonesia yang tergabung dalam misi menjaga
perdamaian campuran di Darfur (UNAMID) ditangkap pada Jumat (20/1) waktu
setempat di bandara Al Fashir, Sudan.
Mereka mencoba menyelundupkan senjata dan amunisi yang disamarkan, seperti mineral berharga.
Informasi dari the Sudanese Media Centre menyebutkan berbagai
senjata dan amunisi yang diselundupkan meliputi 29 senapan Kalashnikov, 4
senapan, 6 senapan GM3 dan 61 berbagai jenis pistol, dan juga berbagai
amunisi dalam jumlah besar.(WDY)
Fadli Zon: Perketat Pengawasan Pasukan Perdamaian Indonesia
Senin, 23 Januari 2017 18:12 WIB