Jakarta (Antara Bali) - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir
menegaskan tidak ada kenaikan tarif listrik dan justru harga per kilowatt hour-nya (Kwh) turun, tapi yang ada hanya pengalihan subsidi dari pelanggan 900 watt.
"Tarif
listrik pada bulan ini yang pasti sebenarnya tidak naik hari ini, baik
untuk yang 450 (watt), 900 waat, 1.300 watt dan seterusnya, (bahkan) per
KWH nya turun," kata Sofyan Basyir saat konferensi pers di Kantor Staf
Kepresidenan di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa yang berlaku per Jumat ini adalah pelanggan
900 watt dicabut subsidinya, setelah pemerintah menilai mereka tidak
berhak mendapatkan subsidi karena bukan masyarakat miskin.
"Masyarakat miskin oleh pemerintah malah ditambah jumlahnya bukan
dikurangi, yaitu (pelanggan) 450 watt itu jumlahnya ditambah hari ini
menjadi lebih kurang 27 juta keluarga dari hanya 23 juta keluarga,"
ungkapnya.
Sofyan menjelaskan bahwa untuk pelanggan 900 watt memang sudah tidak
layak menerima subsidi karena banyak digunakan untuk bisnis, seperti
membuka kos-kosan.
"Ada kos-kosan 40 kamar dalam satu gedung, setiap kamarnya ditaruh
900 watt. Demikian juga banyak rumah-rumah (mewah) juga yang menggunakan
dua kali 900 watt, nah ini hal-hal yang kita hilangkan," ucapnya.
Sofyan Basyir menjelaskan bahwa pengalihan subsidi dari pelanggan
900 watt ini akan dialihkan untuk mengaliri listrik di daerah-daerah
terpencil.
Dirut PLN menyebut di seluruh Indonesia dalam tahun ini ada sekitar 2.000 desa yang belum teraliri listrik.
"Sumatera saja ada 1.300 (desa), untuk Papua kira-kira sekitar 1.400
(desa). Jadi yang kita perkirakan dalam tahun depan ini kita bisa
selesaikan. Jumlah dananya yang kira-kira 4 juta orang itu diperkirakan
sekitar 3-4 triliun rupiah," imbuhnya.
Sofyan juga mengungkapkan bahwa pengalihan subsidi ini untuk
membangun transmisi, membangun gardu-gardu induk dan juga untuk
desa-desa yang tertinggal yang 1.000 desa pada tahun lalu.
Dia juga menegaskan bahwa pengalihan subsidi untuk pelanggan 900
watt telah disampaikan sejak 10 bulan yang lalu ke berbagai pihak.
Dia mengatakan sebelum menentukan pengalihan ini, pihaknya telah
melakukan survei, di mana BPS dan PLN dan telah keliling ke tiap-tiap
desa, dusun, kota untuk meneliti selama 10 bulan.
"Dalam 10 bulan itu pun kami sudah sampaikan kepada semua pihak.
Jadi sekali lagi, kami ulangi tidak ada kenaikan tarif listrik yang ada
adalah mereka yang tidak berhak kami berhentikan untuk mengambil subsidi
karena mereka tidak layak menerima lagi subsidi," kata Sofyan Basyir
menegaskan. (WDY)
Dirut PLN: Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik Tapi Pengalihan Subsidi
Jumat, 6 Januari 2017 16:17 WIB