Denpasar (Antara Bali) - Pimpinan perbankan di Bali berkumpul dan berkunjung ke ajang "Denpasar Festival Ke-9" untuk berbelanja menggunakan uang rupiah baru Tahun Emisi (TE) 2016.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Causa Iman Karana di sela kegiatan, berbelanja di sejumlah anjungan "Denpasar Festival (Denfest)", Kamis, mengatakan pihaknya sengaja belanja menggunakan uang rupiah terbitan baru tahun 2016, sekaligus menyosialisasikan uang rupiah baru itu.
"Kami segaja berkunjung ke arena tahunan Kota Denpasar untuk menyosialisasikan uang rupiah TE 2016, sehingga warga masyarakat lebih cepat mengenal uang tersebut. Dan kami (BI) dalam kegiatan ini juga ikut memberi pelayanan," ucapnya.
Ia mengatakan seiring dengan diadakan "Denfest" kali ini, pihaknya melakukan pelayanan pada masyarakat. Beberapa kegiatan tersebut antara lain, kas keliling yang cukup ekstra, dan buka anjungan khusus untuk penukaran uang rupiah baru.
"Animo warga masyarakat sangat besar, terlihat dari berduyun-duyun masyarakat datang ke lokasi, apalagi kaitannya dengan keluarnya uang pecahan baru ini," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, untuk tertibnya antrian, petugas di lapangan mengenakan nomor urut bagi warga yang ingin menukarkan uangnya.
"Dalam menukarkan uang, kami jelaskan pada warga masyarakat tentang mulai berlakunya uang baru bagi mereka yang belum mengenal mekanisme pemberlakukan uang tersebut," ucapnya.
Mengenai nominal atau ketersediaan uang baru, Iman mengatakan, jumlahnya masih terbatas, namun seiring dengan berjalannya waktu kebutuhan itu akan tercukupi.
"Ketersediaan uang baru memang masih terbatas. Untuk di Bank Indonesia (BI) Bali ada sekitar Rp56 miliar dan sebagian besar sudah diedarkan melalui perbankan dan kas keliling," ujarnya.
Iman tidak memungkiri jika keterbatasan uang rupiah baru bukan hanya di Bali, namun di seluruh Indonesia. Yang terpenting warga masyarakat mengetahui ada terbit uang pecahan baru. Sedangkan uang terbitan terdahulu tetap masih berlaku sebagai alat transaksi.
Dari sisi lain, Iman berpendapat, keikutsertaan BI setiap tahunnya di ajang Denfest tidak terlepas dari peran BI dalam menjaga keberlangsungan festival tersebut guna melestarikan seni budaya, dan ekonomi masyarakat Denpasar.
"Kami menjaga keberlangsungan festival seperti ini yang bisa merangsang tumbuhnya potensi budaya, ekonomi masyarakat Denpasar. Bahkan tadi saya melihat potensi anak muda yang memulai startup bisnisnya, meraka sangat kreatif," ujarnya.
Iman berharap potensi yang dibawa dalam kegiatan tersebut bisa dipasarkan melalui Denpasar Festival. Dan menjadikan kegiatan tersebut juga menjadi ajang titik temu semua potensi yang ada di Provinsi Bali.
"Dengan adanya titik temu melalui Denfest ini diharapkan bisa menggerakkan ekonomi Denpasar dan Bali pada umumnya," katanya. (WDY)