Denpasar (Antara Bali) - Pasar Jepang menyerap 37,02 persen dari seluruh ekspor jenis ikan dan udang asal Bali yang totalnya senilai 9,51 juta dolar AS selama bulan Mei 2014.

"Ikan dan udang menjadi salah satu komoditas andalan Bali, setelah hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, perolehan ekspor dari ikan dan udang hasil tangkapan nelayan setempat menurun sebesar 4,71 persen dibanding bulan April 2014 yang mencapai 9,986 juta dolar AS.

Ekspor ikan dan udang yang diserap pasaran luar negeri, setelah Jepang menyusul amerika Serikat yang menyerap 16,55 persen, Thailand 12,78 persen, Singapura 1,04 persen dan Australia 4,54 persen.

Selain itu juga diserap Jerman 1,12 persen, Hong Kong 3,49 persen, Prancis 0,37 persen, Spanyol 0,06 persen dan Inggris 0,59 persen.

Panusunan Siregar menambahkan, sisanya sebanyak 22,45 persen menembus pasaran berbagai negara lainnya di belahan dunia.

Secara komulatif selama Januari-April 2014 ekspor ikan dan udang dari Bal sebesar 26,20 juta dolar AS, meningkat 1,13 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 25,91 juta dolar AS.

Dengan demikian sektor perikanan itu mampu memberikan kontribusi sebesar 19,71 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 132,96 juta dolar AS.

Panusunan Siregar merupakan salah satu dari lima komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri yang memberikan andil 22,14 persen dari total ekspor Bali.

Empat komoditas lainnya terdiri atas produk prabot, penerangan rumah 14,06 persen, barang dari bahan baku kayu 11,82 persen, produk perhiasan (permata) 10,66 persen dan produk pakaian jadi bukan rajutan 9,66 persen, ujar Panusunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014