Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali, Gusti Putu Widjera mengingatkan pemilik rumah kos di daerahnya untuk memperketat dan menyeleksi calon penyewa terkait kasus mutilasi di Kabupaten Klungkung yang korban dan pelakunya sama-sama dari luar daerah.
"Pemerintah daerah dan pemilik rumah kos-kosan harus mengawasi dan penyeleksi calon penghuninya dengan identitas yang jelas sehingga jika terjadi yang tak diinginkan agar cepat diketahui dan segera melapor ke pihak kepolisian," katanya di Denpasar, Selasa.
Pesatnya perkembangan industri pariwisata di Bali, menurut dia, menjadikan masyarakat dari daerah lain berbondong-bondong mencari nafkah di Bali.
"Mereka untuk bisa tinggal di Bali, pasti akan mencari rumah kos-kosan sebagai tempat tinggalnya. Karena itu, pemilik rumah kos harus menyeleksi dan meminta identias yang akan tinggal," ujar politikus Partai Demokrat itu.
Widjera menyatakan bahwa kalau pemilik kos lebih ketat, maka kasus mutilasi di rumah kos dapat dihindarkan.
"Kami apresiasi kinerja kepolisian sehingga dengan cepat bisa mengungkap pelaku pembunuhan sadis terhadap korban yang sama-sama berasal dari Sumbawa (NTB)," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pemerintah daerah dan pemilik rumah kos-kosan harus mengawasi dan penyeleksi calon penghuninya dengan identitas yang jelas sehingga jika terjadi yang tak diinginkan agar cepat diketahui dan segera melapor ke pihak kepolisian," katanya di Denpasar, Selasa.
Pesatnya perkembangan industri pariwisata di Bali, menurut dia, menjadikan masyarakat dari daerah lain berbondong-bondong mencari nafkah di Bali.
"Mereka untuk bisa tinggal di Bali, pasti akan mencari rumah kos-kosan sebagai tempat tinggalnya. Karena itu, pemilik rumah kos harus menyeleksi dan meminta identias yang akan tinggal," ujar politikus Partai Demokrat itu.
Widjera menyatakan bahwa kalau pemilik kos lebih ketat, maka kasus mutilasi di rumah kos dapat dihindarkan.
"Kami apresiasi kinerja kepolisian sehingga dengan cepat bisa mengungkap pelaku pembunuhan sadis terhadap korban yang sama-sama berasal dari Sumbawa (NTB)," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014