Denpasar (Antara Bali) - Ketua Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali Wayan Suardana mengimbau masyarakat memilih gubernur yang peduli dengan lingkungan hidup.
"Pilih gubernur dan wakil gubernur yang peduli lingkungan hidup. Tidak hanya pada slogan saja yang mengaku-ngaku peduli lingkungan, tapi nyatanya mengabaikan lingkungan," kata Suardana di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan kedua kandidat gubernur dan wakil gubernur yang bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah Bali 15 Mei mendatang, seharusnya mengingatkan tim sukses dan simpatisannya dalam pemasangan atribut kampanye tersebut.
"Katanya cagub dan cawagub peduli lingkungan hidup, tapi justru atribut kampanye berupa baliho, spanduk, bendera dan lainnya pemasangannya di pohon perindang di jalan dengan menggunakan paku. Ini jelas slogan di mulut aja," kata alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana itu.
Suardana yang akrab dipanggil Wayan Gendo itu mengatakan penggunaan baliho dan spanduk berbahan dari plastik sebenarnya dari konsep lingkungan sudah bertentangan, karena jika selesai kampanye pasti dibakar, dengan menghasilkan karbondioksida yang mencemari lingkungan.
"Semenstinya kandidat jauh-jauh hari sudah mengingkatkan agar pemasangan alat peraga kampanye bisa diminimalkan. Dan tidak memasang dengan paku di pohon-pohon," ucapnya.
Begitu juga Komisi Pemilihan Umum (KPU), kata Wayan Gendo, semestinya ikut juga mengimplementasikan program lingkungan hidup dengan imbauan agar tim kandidat gubernur tidak memasang atribut dengan cara memaku pada pohon.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pilih gubernur dan wakil gubernur yang peduli lingkungan hidup. Tidak hanya pada slogan saja yang mengaku-ngaku peduli lingkungan, tapi nyatanya mengabaikan lingkungan," kata Suardana di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan kedua kandidat gubernur dan wakil gubernur yang bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah Bali 15 Mei mendatang, seharusnya mengingatkan tim sukses dan simpatisannya dalam pemasangan atribut kampanye tersebut.
"Katanya cagub dan cawagub peduli lingkungan hidup, tapi justru atribut kampanye berupa baliho, spanduk, bendera dan lainnya pemasangannya di pohon perindang di jalan dengan menggunakan paku. Ini jelas slogan di mulut aja," kata alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana itu.
Suardana yang akrab dipanggil Wayan Gendo itu mengatakan penggunaan baliho dan spanduk berbahan dari plastik sebenarnya dari konsep lingkungan sudah bertentangan, karena jika selesai kampanye pasti dibakar, dengan menghasilkan karbondioksida yang mencemari lingkungan.
"Semenstinya kandidat jauh-jauh hari sudah mengingkatkan agar pemasangan alat peraga kampanye bisa diminimalkan. Dan tidak memasang dengan paku di pohon-pohon," ucapnya.
Begitu juga Komisi Pemilihan Umum (KPU), kata Wayan Gendo, semestinya ikut juga mengimplementasikan program lingkungan hidup dengan imbauan agar tim kandidat gubernur tidak memasang atribut dengan cara memaku pada pohon.(LHS)
Editor : Ni Luh Rhismawati
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013