Kuala Lumpur (Antara Bali) - Satu keluarga unik yang digelari dengan keluarga 1Malaysia karena terdiri atas tiga etnis berbeda yaitu Melayu, China dan India, masih tetap mempertahankan tradisi pertemuan keluarga yang digelar setiap tahun.
Meskipun kepala keluarga Ismail Abdul Hamid sudah meninggal dunia tiga tahun lalu, keempat istrinya masih tetap akur dan meneruskan tradisi pertemuan tahunan yang dilakukan sejak 2005.
Media-media lokal di Kuala Lumpur melaporkan, Senin, pertemuan tahunan terakhir diadakan di rumah istri keempat di Tongkang Pechah, Batu Pahat, Johor.
Istri pertama dan ke empat almarhum Ismail berbangsa Melayu, sementara istri ke dua China dan istri ke tiga berasal dari etnis India.
Istri pertama dinikahi tahun 1956, sedangkan istri ke dua pada 1958, istri ke tiga tahun 1959, dan istri ke empat dinikahi pada 1961.
Anak sulung dari istri kedua, Siti Jamaliah (49) mengatakan, almarhum ayahnya meninggalkan empat istri, 16 anak dan 44 cucu.
"Walaupun tinggal berjauhan di Kluang, Batu Pahat, Muar dan Johor Bahru, kami tetap mau mengumpulkan keluarga besar ini untuk mengeratkan silaturahim dan kami sudah melakukannya sejak 2005," katanya.
Pertemuan itu dibuat untuk mengenali satu sama lain dan sering diisi dengan kegiatan tahlil serta bergotong-royong, lanjut dia.
Sementara itu istri ke empat Shamsiah Arsee (73) pertemuan yang diadakan setiap tahun tersebut sering dinantikannya untuk menyambut kehadiran bayi baru dalam keluarga.
"Almarhum adalah seorang yang adil dan penyayang. Pada saya semuanya sama dan kami keluarga besar yang terdiri atas berbagai bangsa," katanya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Meskipun kepala keluarga Ismail Abdul Hamid sudah meninggal dunia tiga tahun lalu, keempat istrinya masih tetap akur dan meneruskan tradisi pertemuan tahunan yang dilakukan sejak 2005.
Media-media lokal di Kuala Lumpur melaporkan, Senin, pertemuan tahunan terakhir diadakan di rumah istri keempat di Tongkang Pechah, Batu Pahat, Johor.
Istri pertama dan ke empat almarhum Ismail berbangsa Melayu, sementara istri ke dua China dan istri ke tiga berasal dari etnis India.
Istri pertama dinikahi tahun 1956, sedangkan istri ke dua pada 1958, istri ke tiga tahun 1959, dan istri ke empat dinikahi pada 1961.
Anak sulung dari istri kedua, Siti Jamaliah (49) mengatakan, almarhum ayahnya meninggalkan empat istri, 16 anak dan 44 cucu.
"Walaupun tinggal berjauhan di Kluang, Batu Pahat, Muar dan Johor Bahru, kami tetap mau mengumpulkan keluarga besar ini untuk mengeratkan silaturahim dan kami sudah melakukannya sejak 2005," katanya.
Pertemuan itu dibuat untuk mengenali satu sama lain dan sering diisi dengan kegiatan tahlil serta bergotong-royong, lanjut dia.
Sementara itu istri ke empat Shamsiah Arsee (73) pertemuan yang diadakan setiap tahun tersebut sering dinantikannya untuk menyambut kehadiran bayi baru dalam keluarga.
"Almarhum adalah seorang yang adil dan penyayang. Pada saya semuanya sama dan kami keluarga besar yang terdiri atas berbagai bangsa," katanya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012