Majelis Wilayah KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa) Provinsi Bali sepakat dengan gagasan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali agar Pulau Dewata Bali lebih menyeriusi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) sebagai objek pariwisata yang cukup potensial kedepan.

"Kami mendorong pengambil kebijakan di sektor moneter dan apa yang bisa diperankan oleh KAHMI Bali sebagai kelompok intelektual yang strategis terkait percepatan pemulihan ekonomi Bali melalui kajian dan penelitian," kata Koordinator Presidium Umar Ibnu Al Khattab dalam keterangan pers yang diterima Senin malam.

Baca juga: BI-Pemprov Bali luncurkan digitalisasi tempat wisata dan web pasar di Tabanan (video)

Dalam lanjutan "roadshow" kelembagaan dengan sejumlah instansi, termasuk bertemu Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali, Trisno Nugroho (12/10/2020), Umar Ibnu Al Khattab juga menyampaikan program kerja KAHMI Bali, terutama di bidang ekonomi, khususnya pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.  

Didampingi anggota presidium lainnya, H. Azisuddin dan M. Ridwan, Sekretaris Umum, Muammar Khadafi, serta Zuhro Nurindahwati dan Fachruddin, ia mengajak BI Bali untuk menjalin kerja sama dalam kajian dan penelitian di bidang ekonomi.

Merespons hal itu, Kepala BI Kantor Perwakilan Bali, Trisno Nugroho, menyatakan pihaknya siap mendukung setiap upaya pemulihan ekonomi dan pariwisata di Bali. Bahkan, pihaknya telah menyampaikan usulan kepada pemerintah Provinsi Bali agar menyeriusi kembali wisata MICE.

"Untuk MICE itu, Bali paling disukai di dunia, pertemuan internasional apa pun maunya di Bali, sayang kita belum mengambil kesempatan itu dengan optimal. Nah, saya telah usulkan agar digarap serius," kata Trisno.

Baca juga: Desa Blimbing Sari-Bali jadi desa wisata digital berbasis QRIS

Padahal, kata Trisno, meski daerah lainnya di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Yogyakarta mempunyai tempat berkelas, namun negara-negara di dunia tetap memilih Bali sebagai tempat pertemuan.

Saat ini, Malaysia, Singapura dan Thailand sudah mengambil kesempatan itu lebih dulu. "Malaysia itu bahkan sudah punya jadwal tahunan, ini kan tamu dalam jumlah besar tentu sangat besar anggarannya. Misalnya, 20 ribu tamu yang datang sekali pertemuan dengan durasi waktu sepekan saja sudah untung, karena Bali juga banyak destinasi menarik," katanya.

Gagasan itu langsung disambut KAHMI Bali dengan mendorong pihak BI agar membuat formulasi MICE lewat webinar untuk diterapkan jika pandemi COVID-19 telah mereda.

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020