Negara (Antara Bali) - Warga Dusun Pasar, Desa Yehembang, Kabupaten Jembrana mengejar pencuri pasir laut di wilayah tersebut, karena sudah geram dengan pelaku yang perbuatannya merusak pantai.

"Awalnya dua warga yaitu Ketut Nundra dan Made Pariama yang mengejar dua pelaku pencurian pasir laut. Mungkin karena marah dan untuk berjaga-jaga, mereka mengejar sambil membawa sabit," kata Kepala Dusun Pasar Made Astawa, Kamis.

Ia mengatakan, saat mengetahui dua warga tersebut mengejar pencuri pasir laut Kamis dinihari, warga lainnya ikut membantu, namun pelaku berhasil melarikan diri.

Ia sendiri mengaku kaget, karena baru saja tidur setelah begadang di rumah warga yang meninggal dunia, didatangi Nundra dan Pariama tanpa memakai baju dengan membawa sabet dan melaporkan baru saja mengejar pencuri pasir laut.

Menurutnya, pelaku pencurian diduga sama seperti yang sebelumnya, yang sudah pernah dihukum karena melakukan perbuatan serupa.

"Beberapa bagian kawasan pesisir Pantai Yehembang sudah hancur karena abrasi, kok mereka tidak peduli dengan kerusakan lingkungan itu, malah mencuri pasir laut," katanya.

Jika oknum pencuri pasir laut masih terus beraksi, ia khawatir warga yang sudah marah akan melakukan perbuatan anarkhis, apalagi pelakunya diduga masih warga desa setempat namun beda dusun.

"Dari keterangan warga yang mengejar, pelakunya dulu pernah dihukum karena perbuatan serupa. Saya khawatir, kalau mereka tidak kapok, warga akan mengambil tindakan terhadap mereka," katanya.

Dengan kejadian tersebut, ia mengatakan, dirinya sudah melapor ke Kepala Desa Yehembang termasuk Babinkamtibmas yang langsung melakukan pengecekan ke lokasi.

Saat datang ke lokasi bersama warga serta pecalang (keamanan adat), mereka menemukan gundukan pasir laut yang dikumpulkan pelaku, namun belum sempat diangkut.

Made Pariama, salah seorang warga yang mengejar pelaku mengatakan, ia sempat memegang tangan salah satu pelaku berinisial MN, namun yang bersangkutan bisa menepis lalu kabur.

Menurutnya, sekitar pukul 01.30 wita, ia yang baru pulang dari rumah warga yang meninggal, melihat pelaku ke pantai dengan membawa sekop lalu melakukan pengintaian bersama Nundra.

Saat pelaku tengah mengumpulkan pasir laut, ia berteriak sambil membawa sabit sehingga mereka melarikan diri, tidak sempat mengangkut pasir tersebut.

"Pencurian pasir laut kembali marak disini sekitar dua minggu belakangan. Pasir yang sudah dikumpulkan, biasanya diangkut dengan mobil. Kami minta aparat menindak tegas, dan saya sendiri siap menjadi saksi," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017