Negara (Antara Bali) - Mobil jenis pick up yang digunakan pencuri pasir laut nyaris dibakar, saat puluhan warga gabungan dari Desa Yehembang Kangin dan Yehembang, Kabupaten Jembrana mengepung pelaku.
"Pelaku mencuri pasir laut di wilayah desa kami. Warga yang sudah marah dengan aksi penambangan liar ini, rupanya bergerak sendiri menggerebek mereka," kata Kepala Desa atau Perbekel Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, I Gede Suardika, Senin.
Menurutnya, dalam peristiwa Sabtu (19/10) malam tersebut, warga sejak pukul 21.00 wita sudah berada di areal pantai, mengintip pelaku yang datang sekitar pukul 23.00 wita.
Saat itu, katanya, ada dua truk dan satu mobil pick up yang turun ke pantai lewat jalur Desa Yehembang.
Puluhan warga yang sudah berada di pantai, langsung mengepung pelaku, termasuk dengan menutup akses jalan yang sebelumnya dilewati kendaraan tersebut.
"Dua truk terlebih dahulu kabur sebelum warga bisa sepenuhnya menutup jalan. Sementara mobil pick up berikut pengemudinya berhasil ditangkap warga," ujarnya.
Kemarahan warga meledak, saat mengetahui pengemudi truk adalah Wayan Widiarta, warga Dusun Kaleran, Desa Yehembang, yang selama ini dicurigai sudah berulangkali mencuri pasir laut.
Emosi warga ini ditambah dengan ditemukannya sisa-sisa pasir laut di bak pick up tersebut, sehingga hampir saja warga membakarnya, namun dicegak oleh Suardika yang datang ke lokasi.
Menurutnya, karena lokasi pencurian berada di wilayah Desa Yehembang Kangin, sementara desa adat setempat sudah memiliki awig-awig atau aturan adat yang melarang penambangan pasir laut, masalah ini diselesaikan dengan hukum adat.
"Sementara mobil milik pelaku kami titipkan di Polsek Mendoyo, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Kapolsek Mendoyo, Kompol Wayan Sinaryasa membenarkan peristiwa ini, dan mengatakan, mobil pick up milik pelaku masih diamankan di markasnya.(GBI)