Bandung (Antara Bali) - Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia Lisman Suryanagara mengingatkan masyarakat
akan bahaya kertas nasi dan kertas daur ulang bagi kesehatan manusia.
"Jadi kertas nasi untuk membungkus makanan seperti untuk nasi
goreng, nasi bungkus, atau martabak yang berwarna cokelat itu memiliki
dampak buruk bagi kesehatan, misalnya mengurangi vitalitas bagi
laki-laki," kata Lisman Suryanaga dalam acara Roadshow Food Safety
Packaging di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan tempat penyimpanan makanan terus mengalami perubahan dari masa ke masa seiring berjalannya waktu.
Menurut dia, pemanfaatan bahan yang digunakan sebagai kemasan makan
yang umum digunakan dari masa ke masa antara lain keramik, kaca,
plastik, aluminium foil, hingga yang berbahan dasar kertas.
Berbicara tentang kemasan pangan berbahan dasar kertas yang paling
lazim digunakan di Indonesia, kata dia, ternyata masih banyak yang belum
layak untuk dijadikan sebagai kemasan pangan primer.
"Contohnya masih banyak ditemukan penggunaan kertas koran, kertas
bekas cetakan, atau kertas daur ulang sebagai kemasan nasi kotak, nasi
bungkus, gorengan, dan kotak martabak," kata dia.
Berdasarkan riset yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas pangan yang terbuat
dari kertas daur ulang sekitar 1,5 juta koloni per gram, sedangkan
rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70-100 gram, itu
artinya ada sebanyak 105 juta-150 juta bakteri yang terdapat di kertas
tersebut.
"Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai
tertinggi dibandingkan jenis kertas lainnya, ini melebihi batas yang
ditentukan," kata dia.
Ia mengatakan zat-zat kimia tersebut berdampak negatif terhadap
tubuh manusia dandapat memicu berbagai penyakit seperti kanker,
kerusakan hati dan kelenjar getah bening, mengganggu sistem endokrin,
gangguan reproduksi, meningkatkan risiko asma, dan mutasi gen.
Menurut dia, kemasan makanan berbahan dasar kertas non daur ulang
bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan penggunaan kemasan
daurulang dan styrofoam dan kemasan kertas non daur ulang baik untuk
konsumen, makanan dan lingkungan.
Seperti di luar negeri trennya sudah seperti itu jadi untuk
mengurangi limbah karena biasanya kemasan ini biodegradable dan sudah
memiliki standar keamanan," ujarnya.
Rangkaian roadshow food safety packaging yang dilaksanakan di tiga
lokasi, antara lain Jakarta, Bandung (29/11), dan Semarang (1/12)
dihadiri oleh beberapa nara sumber di bidang food safety antara lain
Badan POM, LIPI, dan LPPOM MUI.
Program ini bertujuan untuk memberi edukasi kepada masyarakat untuk
hidup sehat, salah satunya memilih kemasan pangan yang food grade dan
higienis.
Sebagai alternatif lainnya, masyarakat dapat menggunakan kemasan
pangan berkategori food grade yang seratus persen terbuat dari serat
alami dengan ciri-ciri tampilan berwarna putih bersih, tidak
berbintik-bintik, dan tidak tembus minyak. Di samping itu, kartonfood
grade bersifat ramah lingkungan karena mudah terurai.
Sementara itu, produsen kemasan pangan food grade yang turut hadir dalam acara roadshow ini menyampaikan,
"Produk foopak yang kami produksi dapat menjadi salah satu solusi
dalam menghadirkan kemasan pangan yang aman dan higienis bagi para
konsumen dan produsen makanan," kata Foopak Technical Expert, Atul
Tyagi.
Tyagi menambahkan, produk Foopak telah teruji bebas dari bahan
kimia berbahaya, bersertifikat Food and Drugs Administration (FDA),
sudah memiliki sertifikasi ISEGS dan sertifikasi Halal.
Produk Foopak juga di desain khusus untuk pengaplikasian makanan
dengan keunggulan melindungi makanan dari kontaminasi dan juga ramah
lingkungan. Selain itu, Foopak juga diklasifikasikan berdasarkan
aplikasi pada makanan sehingga semua jenis makanan bisa tercover dengan
baik dan aman.
Foopak sendiri merupakan kemasan makanan yang 100 persen bio
degradable, memiliki kemampuan untuk menahan minyak, kemasan yang secara
khusus dikembangkan untuk penyimpanan di lemari es, kemasan yang
didesain khusus untuk menjaga kualitas kesegaran makanan.
"Selain itu, Foopak juga didesain untuk makanan yang menggunakan
saus dan penutup untuk melindungi makanan serta berwarna putih alami,"
kata dia. (WDY)
LIPI Ingatkan Bahaya Kertas Nasi Bagi Kesehatan
Rabu, 30 November 2016 7:29 WIB