Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Bali dan Nusa Tenggara menyatakan layanan perbankan mendominasi pengaduan kepada lembaga tersebut di Pulau Dewata periode Januari hingga September 2016.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Zulmi di Denpasar, Sabtu menjelaskan pengaduan layanan perbankan mencapai 31 pengaduan atau 87 persen dari total pengaduan.
Selain layanan perbankan, hampir 13 persen lain merupakan pengaduan terkait industri keuangan non-bank (IKNB), sedangkan terkait pasar modal nihil pengaduan.
Zulmi merinci bahwa layanan perbankan yang banyak diadukan di antaranya tabungan atau deposito, kredit, IKNB (lelang, klaim asuransi dan pembiayaan).
Ia mengklaim pengaduan tersebut terus turun seiring dengan gencarnya sosialisasi yang dilakukan OJK bersama lembaga jasa keuangan lainnya.
Tidak banyaknya angka pengaduan itu juga menunjukkan bahwa masyarakat diharapkan mulai paham dengan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga terkait.
Terkait dengan pengaduan, Zulmi menjelaskan bahwa dari 31 pengaduan itu 96,8 persen sudah selesai ditangani sedangkan sisanya masih dalam proses penyelesaian.
Sebagian besar pengaduan itu dibawakan langsung oleh masyarakat ke OJK, sedangkan sisanya melalui telepon dan surat.
Sementara itu terkait layanan informasi, OJK juga telah memberikan 116 layanan informasi kepada masyarakat.
Layanan itu sebagian besar menyangkut kredit sebesar 24,4 persen, klaim (22,4), lelang (8,1), pembiayaan (3,4) dan APMK (16,3 persen). (WDY)