Makassar (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo memastikan bahwa program
asuransi untuk nelayan dilanjutkan dan dikembangkan demi menjamin masa
depan keluarga nelayan.
"Ini akan kita teruskan. Jangan sampai,
suaminya meninggal di laut yang di darat menjadi sangat menderita," kata
Presiden Jokowi saat meresmikan Pelabuhan Perikanan Untia Makassar,
Sabtu.
Presiden mengemukakan saat ini pemerintah telah memberikan polis asuransi kepada satu juta nelayan dari Sabang sampai Merauke.
"Preminya
Rp175.000 per tahun. Jumlah penerima akan ditingkatkan tiap tahun,
kalau anggaran cukup kita naikkan menjadi dua juta," kata Presiden
Jokowi dalam acara yang juga dihadiri Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti.
"Ini
untuk memberikan jaminan agar kalau terjadi sesuatu di laut, yang
ditinggalkan, keluarganya itu, dapat jaminan kehidupan untuk masa depan
istri dan anak-anak," tegas Presiden dalam kunjungan yang didampingi Ibu
Negara Iriana Joko Widodo ini.
Presiden menyebutkan jika nelayan
meninggal di laut maka ahli waris mendapat santunan Rp200 juta,
meninggal di darat Rp160 juta, dan cacat Rp80 juta.
Presiden menyatakan akan terus mengembangkan pelabuhan perikanan terpadu di Indonesia.
Dia
menyebut pelabuhan perikanan Untia berperan penting dalam meningkatkan
produksi dan ekspor ikan, apalagi ekspor perikanan Sulawesi Selatan
ditargetkan mencapai 10 persen dari nasional.
"Diharapkan pelabuhan ini terkoneksi dengan pelabuhan perikanan lain di Indonesia," kata Presiden Jokowi. (WDY)
Presiden Jokowi Pastikan Asuransi Nelayan Diteruskan
Sabtu, 26 November 2016 14:37 WIB