Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah Indonesia akan melanjutkan inisiasi
kerja sama dan dialog terkait upaya untuk menjaga stabilitas di kawasan
Laut China Selatan (LCS), seperti disampaikan dalam keterangan pers dari
Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Rabu.
Wilayah Laut China Selatan merupakan area yang penuh dengan potensi
sumber alam dan secara geografis berada di lokasi yang strategis.
Keadaan tersebut membuat wilayah yang berbatasan langsung dengan
banyak negara itu juga memiliki dinamika geopolitik yang tinggi dan
rentan terhadap eskalasi konflik.
Pemerintah Indonesia menilai penting adanya suatu mekanisme dan
forum khusus untuk menyelaraskan kepentingan-kepentingan berbagai pihak
di Laut China Selatan dan meredam potensi konflik di wilayah tersebut.
Untuk itu, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian
Luar Negeri pada 16-17 November 2016 menyelenggarakan Lokakarya ke-26
tentang Mengelola Potensi Konflik di Laut China Selatan.
Lokakarya tersebut merupakan inisiatif Indonesia untuk
mengeksplorasi peluang kerja sama sekaligus sebagai sarana membangun
langkah-langkah membangun rasa percaya antara pihak-pihak terkait di LCS
melalui mekanisme dialog.
Kerja sama yang kuat antara pihak-pihak terkait diharapkan mampu
memberikan hasil konkret untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di
kawasan Laut China Selatan.
Penyelenggaraan ke-26 dari lokakarya yang telah diselenggarakan
sejak 1990 itu diikuti oleh peserta yang berasal dari 11 negara, antara
lain Brunei Darussalam, China, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos,
Malaysia, Myanmar, Singapura, Vietnam, dan Taiwan. (WDY)
Indonesia Lanjutkan Inisiasi Kerja Sama Terkait LCS
Kamis, 17 November 2016 8:32 WIB