Denpasar, 20/12 (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Harris Thajeb mengatakan, pihaknya saat ini membidik media online karena memiliki potensi yang cukup besar dan tahun ini diperkirakan tumbuh 11-12 persen.
"Pertumbuhan iklan di media jaringan internet tersebut dari tahun ke tahun terus berkembang cukup cepat, meski nilai belanjanya masih minim dibandingkan dengan media konvensional," kata Harris usai peluncuran logo baru PPPI di Nusa Dua, Bali, Sabtu (19/2) malam.
Dia menjelaskan, selama 2010 nilai belanja iklan se-Indonesia total mencapai sekitar Rp65 triliun. Dari jumlah itu, nilai belanja iklan di media online baru sekitar 1-2 persen.
Namun nilai belanja iklan di media internet tersebut tahun 2011 diperkirakan tumbuh berkisar 11-12 persen dari nilai belanja iklan di seluruh media se-Indonesia.
"Perkiraan pertumbuhan itu berdasarkan meningkatnya penggunaan alat yang bisa mengakses media online, seperti telepon seluler dan laptop. Pengakses media itu didominasi oleh kaum muda," ujarnya.
Oleh karena itu, ucap Harris, seiring dengan peluncuran logo baru yang diharapkan bisa menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik, maka pihaknya mulai melakukan perubahan.
Salah satu perubahan itu adalah dengan mulai mengarahkan untuk memasang iklan di media online.
"Peluncuran logo baru itu untuk menunjukkan bahwa kami sedang berubah menuju ke arah yang lebih dinamis dengan gairah muda," katanya.
Sementara pada saat peluncuran logo baru PPPI itu, diserahkan pula penghargaan kepada dua insan periklanan Indonesia. Penghargaan yang diberikan itu adalah Anugerah Dharma Nyata dan Pariwara.
Logo baru PPPI hadir dengan warna yang lebih mencolok dan berani, dengan desain yang lebih dinamis. Warna pada logo itu hijau dan ungu yang mewakili jiwa muda.(*)
Potensi Besar Perusahaan Periklanan Bidik Media Online
Minggu, 20 Februari 2011 11:46 WIB