Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi Provinsi Bali menggunakan "jurus" menyentuh hati nurani para aparatur sipil negara setempat untuk mencegah terjadinya praktik pungutan liar.
"Bekerja dengan baik sajalah, kasihan anak dan keluarga jika nanti menerima akibat buruk dari pungli yang dilakukan. Saya coba sentuh dari sana," kata Kadishubinfokom Provinsi Bali I Gusti Agung Sudarsana, di Denpasar, Rabu.
Apalagi, menurut dia, gaji dan tunjangan yang diterima para ASN di lingkungan Pemprov Bali sudah lumayan, sehingga sebaiknya jangan lagi mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya.
"Kami memang sengaja menyentuh hati nurani, karena manakala terjadi operasi tangkap tangan, `kan bisa saja polisi yang berpura-pura menjadi sopir. Sehingga sangat diperlukan kesadaran masing-masing," ucapnya.
Jika dengan memperketat pengawasan, tambah Sudarsana, baginya tidak mungkin juga dilakukan secara terus-menerus. Oleh karena itu, pihaknya juga mempercayakan kepada para Kepala Unit Pelaksana Teknis di Jembatan Timbang untuk senantiasa melakukan upaya perbaikan.
Di samping itu, pihaknya juga menyempurnakan sistem terkait barang persediaan agar benar-benar sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Kalau sudah melaksanakan sesuai ketentuan, tentu akan tenang. Jika untuk kebaikan, mengapa harus muncul ketidaksetujuan," ujarnya.
Meskipun belum sebulan menjabat Kadishubinfokom Bali, Sudarsana mengaku sudah beberapa kali meninjau Jembatan Timbang di daerah Cekik, Kabupaten Jembrana yang sempat dipersoalkan oleh Gubernur Bali karena masih adanya kendaraan melebihi tonase bisa melintas.
Beberapa bulan sebelumnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah mencopot Kepala Unit Pelaksana Teknis Jembatan Timbang di Cekik, Jembrana karena dinilai telah lalai membiarkan truk kelebihan muatan bebas melintas.
Pastika berpandangan sebelumnya truk-truk dengan kelebihan muatan hingga puluhan ton masih bisa lewat karena petugas di Jembatan Timbang terkesan takut dengan sopirnya dan juga diduga petugas telah menerima uang pelicin dari para sopir.
Selain itu, Pastika juga sempat menugaskan seluruh pejabat dan staf di Dishubinfokom Bali untuk berkantor di Cekik, sebagai upaya memperbaiki kinerja mereka untuk berani menegakkan aturan. (WDY)