Jakarta (Antara Bali) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
menjelaskan pajak merupakan istrumen penting untuk mengatasi kemiskinan
dan kesenjangan melalui fungsi redistribusi dimana penerimaan negara
dari pajak dapat digunakan untuk pembelanjaan kebutuhan sosial dan
pemenuhan jasa dasar bagi masyarakat miskin.
"Rantai kemiskinan harus diputus, keluarga miskin harus mampu
menikmati pelayanan dasar yakni pendidikan, kesehatan, air bersih, dan
sanitasi," ujar Menkeu dalam acara "Supermentor16: End Poverty" yang
diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), di
Jakarta, Senin malam.
Rasio penerimaan pajak yang relatif rendah yakni 10,9 persen pada
2014, menyebabkan upaya percepatan menurunkan angka kemiskinan di
Indonesia melambat dalam sepuluh tahun terakhir.
Kesenjangan juga menjadi masalah utama di Tanah Air dimana satu persen penduduk Indonesia menguasai 50 persen aset negara.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, angka kemiskinan di Indonesia
pada Maret 2016 sebesar 10,86 persen dengan rasio gini 0,40.
Tanpa ada penerimaan pajak, kata Menkeu, sulit bagi pemerintah untuk
membuat program pengentasan kemiskinan yang bisa menjamin kesejahteraan
bagi setiap warga negara sekaligus mewujudkan kehidupan bangsa yang
berbasis gotong royong.
Fakta itulah yang kemudian mendorong pemerintah melakukan reformasi
bidang perpajakan dengan meluncurkan program amnesti pajak.
Kebijakan yang akan diikuti dengan revisi UU perpajakan, peningkatan
kompetensi aparat pajak, serta perbaikan teknologi informasi ini
ditujukan untuk membangun tradisi kepatuhan masyarakat membayar pajak.
"Pajak identik dengan sebuah negara yang mengatakan dirinya sebagai
negara berdaulat. Kedaulautan hanya bisa ditegakkan apabila kita
membayar pajak," tutur Sri Mulyani.
Dengan bertambahnya penerimaan negara dari sektor pajak dan didukung
dengan desain pembangunan yang inklusif, diharapkan angka kemiskinan di
Indonesia menurun hingga 7 persen pada 2019 dengan target rasio gini
0,36. (WDY)
Menkeu: Pajak Instrumen Atasi Kesenjangan, Kemiskinan
Selasa, 18 Oktober 2016 7:31 WIB