Denpasar (Antara Bali) - Anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tersebar di tanah air sebagian besar didominasi kaum hawa (perempuan) dan anak muda, kata Ketua DPW PSI Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto saat pertemuan dengan awak media di Denpasar, Minggu.
"PSI merupakan partai yang merangkul dan menyerap aspirasi kaum hawa dan anak muda, yang sangat berpotensi membawa perubahan untuk Indonesia lebih baik ke depannya," ujar Nengah Yasa.
Ia mengakui, kepengurusan partai tersebut di sejumlah daerah di Indonesia 42 persennya adalah kaum perempuan. Kemudian, untuk anak muda yang ikut menjadi pengurus partai ini rata-rata berusia 17-24 tahun mencapai 34 persen, usia 25-32 tahun (41 persen), usia 33-40 tahun (19 persen) dan usia 41-45 tahun (enam persen).
Untuk di Bali sendiri, untuk pengurusan PSI yang merupakan kaum hawa mencapai 42 persen, untuk anak muda berusia 17-24 tahun mencapai 39 persen, usia 25-32 tahun (32 persen), usia 33-40 tahun (21 persen).
"Sedangkan pengurus yang berusia di atas 40 tahun (41-45 tahun) yang bergabung di PSI Bali hanya delapan persen. Namun, kami tidak menutup pintu untuk pengurus usia di atas 45 tahun, akan tetapi nantinya bagi para senior ini akan kami jadikan dewan pembina partai PSI bali," ujarnya.
Oleh sebab itu, ini bukti kesungguhan PSI yang merupakan partai garapan anak muda Indonesia yang ingin melakukan perubahan ke arah lebih baik untuk Indonesia.
Selain itu, untuk calon figur pemimpin muda dari PSI sudah ada, namun belum mendapat tempat untuk mempublikasikan jati dirinya.
"Yang jelas, untuk figur anak muda di Bali cukup banyak yang memiliki motivasi untuk membangun Indonesia dan Bali khusunya untuk membawa perubahan tanah air lebih baik lagi, seperti contoh figur Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)," katanya.
Pihaknya sangat mendorong para figur muda Bali apabila tampil dalan Pileg dan Pilgub di Pulau Dewata ke depannya.
"Kami akan berjuang dan mendukung figur muda yang ingin memajukan Indonesia, seperti Pak Ahok," kata Nengah Yasa. (WDY)