Jakarta (Antara Bali) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan
akan memberikan stimulus berupa uang Rp20 juta bagi siapa pun yang
berani melaporkan praktik politik uang selama pemilihan kepala daerah
serentak 2017.
"Kami memberikan stimulus Rp20 juta rupiah untuk
laporan yang bisa diverifikasi dan bisa diteruskan kepada Bawaslu," ujar
Ketua Umum PSI Grace Natalie saat peluncuran gerakan Solidaritas
Anti-Politik Uang (SAPU) di DPP PSI, Jakarta, Senin.
"Ini bukan upaya memberantas politik uang dengan uang, tapi
karena begitu sulitnya memberantas praktik politik uang itu sendiri,
maka kami memberikan stimulus," ujar dia.
Grace menjelaskan masyarakat yang mau melaporkan adanya praktik
politik uang bisa melapor melalui gerakan Solidaritas Anti-Politik Uang.
PSI
menyatakan telah menyiapkan beragam instrumen pelaporan. Masyarakat
bisa mengetahui mekanisme pelaporan melalui laman www.sapu.psi.id, atau
melalui telepon/layanan pesan singkat dan WhatsApp yang aktif 24 jam di
nomor 081319999147/085899991407, serta melalui email sapu@psi.id.
"Ketentuan pelaporan dapat dilihat di www.sapu.psi.id, tentu
harus ada kelengkapan biodata pelapor, bukti laporan yang konkret dan
lain sebagainya," kata dia.
PSI membuka pusat pelaporan setiap hari mulai tanggal 15 hingga 19 Februari 2017.
Kepada pelapor yang laporannya dapat diverifikasi dan diteruskan
ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), PSI akan memberikan stimulus Rp20
juta rupiah.
"Tidak ada batasan tertentu untuk jumlah pelapor. Yang jelas kami membuka call center untuk pelaporan di 101 wilayah Pilkada serentak 2017," katanya.
Menurut Grace, dana untuk pemberian stimulus uang itu berasal dari kas PSI dan sumbangan masyarakat.
PSI
juga menyediakan tim verifikasi yang tersebar di 101 wilayah Pilkada
serentak, yang siap melakukan pengecekan laporan ke lapangan.
"Kami memberdayakan teman-teman pengurus PSI di 101 wilayah.
Kami juga memberikan bantuan advokasi bagi masyarakat yang membutuhkan,"
jelas Grace.
Grace menekankan PSI sangat ingin mengedukasi masyarakat mengenai
pentingnya menolak politik uang dalam proses politik karena menurut dia
praktik politik uang saat ini sudah dianggap sebagai praktik yang lazim
dilakukan saat pemilihan umum, dan bahkan ditunggu oleh sebagian warga.
"Makanya kami menginisiasi gerakan SAPU. Karena PSI sejak awal
berdiri punya misi memberantas politik uang di mulai dari internal kami
sendiri. Untuk mencapai politik sehat harus menghindari politik uang,"
kata dia.
Pilkada serentak 2017 akan berlangsung di 101 wilayah di
Indonesia. Sebelumnya Bawaslu juga telah membuat peta politik uang dalam
pemilu guna meminimalkan dan memberantas praktik politik uang dalam
pemilu. (WDY)
PSI akan Berikan Rp20 Juta Kepada Pelapor Politik Uang
Senin, 13 Februari 2017 14:12 WIB