Blitar (Antara Bali) - Panglima TNI Gatot Nurmantyo melakukan ziarah di makam mantan Presiden pertama Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur, memperingati HUT ke-71 TNI.
"Dalam rangka HUT TNI, setelah rapat staf memutuskan bahwa perlu adanya ziarah rombongan pada mantan-mantan panglima tertinggi," katanya ditemui setelah ziarah di makam mantan Presiden Soekarno di Kota Blitar, Selasa.
Ia mengatakan, sejumlah lokasi yang dikunjungi dalam kegiatan ziarah ini di antaranya adalah makam Bung Karno (Soekarno) di Blitar, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, makam Soeharto di Astana Giribangun tepatnya di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, serta makam Jenderal Soedirman di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta, yang merupakan panglima pertama kali.
Gatot mengatakan, secara Undang-Undang Presiden adalah penguasa baik AD (angkatan darat), AL (angkatan laut), dan AU (angkatan udara), bisa dikatakan (Presiden) panglima tertinggi.
Untuk itu, ia ingin mencontohkan pada seluruh generasi muda agar tidak melupakan sejarah dan bisa mencontoh perjuangan mereka, bagaimana gelora semangat pantang menyerah, berjuang tulus ikhlas, serta berani, sehingga bangsa ini bisa merdeka.
Menurut dia, generasi muda adalah generasi harapan bangsa, sehingga harus benar-benar berjuang berdasarkan budaya Indonesia. Salah satunya, dengan melihat contoh yang diberikan pendahulu.
Ia menegaskan, bangsa ini adalah bangsa patriot, bangsa kesatria. Bahkan,setiap manusia Indonesia mengalir gen kesatria, termasuk mampu mengusir penjajah dengan perjuangan bangsa sendiri.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan para pendahulu telah mengantarkan bangsa ini ke depan pintu gerbang, namun yang masuk adalah gernasi muda. Saat ini, perjalanan masih panjang dan sejarah jangan sampai dilupakan.
"Ini yang perlu generasi muda TNI mengikuti langkah langkah, karena Bung Karno katakan bahwa perjuangan saya tidak begitu sulit karena hanya mengusir penjajah, tapi perjuanganmu nanti lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri, sehingga tetap waspada," jelasnya.
Ia juga mengatakan, tradisi ziarah ini diharapkan bisa dilakukan setiap tahun dan bukan hanya saat dirinya menjabat sebagai panglima saja. Ia berharap, panglima-panglima yang menjabat akan datang bisa melakukan hal yang sama.
Panglima datang dengan rombongan didampingi para pimpinan baik TNI AD, AU, dan Al. Mereka berangkat dari Malang menggunakan jalur darat dan tiba di makam Bung Karno sekitar jam 09.00 WIB.
Rombongan tiba di makam dan disambut kepala daerah baik dari Kota Blitar maupun dari Kabupten Blitar. Sejumlah anggota DPRD daerah setempat juga hadir menyambut kedatangan panglima dan rombongan.
Setelah istirahat, rombongan melakukan upacara militer di makam, lalu berdoa bersama dan tabur bunga. Setelahnya, rombongan bersiap-siap pulang dan kembali melanjutkan perjalanan ke Jombang. (WDY)