Laut Jawa (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo dan KSAL Laksamana Ade Supandi menyaksikan
penembakan rudal C-705 dalam latihan "Armada Jaya XXXIV/2016" dari atas
KRI Banjarmasin-592 di perairan Laut Jawa, Rabu.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Edi Sucipto dalam
keterangan pers menyatakan Latihan Armada Jaya yang disaksikan Presiden
Jokowi itu memasuki tahap gladi lapangan atau manuver lapangan (manlap).
Dalam tahap itu, Presiden menyaksikan secara langsung uji coba
senjata strategis TNI AL, berupa peluncuran peluru kendali (rudal) C-705
ke permukaan dari Kapal Cepat Rudal KRI Clurit-641 yang diawali dengan
penembakan roket kapal selam jenis RBU 6000 oleh empat KRI Kelas
Parchim.
Pada latihan tersebut juga dilakukan penembakan meriam KRI berbagai
kaliber dan peluncuran Surface and Underwater Torpedo (SUT).
Latihan Armada Jaya XXXIV/2016 merupakan latihan puncak TNI AL
dalam rangka meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit matra laut,
sekaligus menjadi uji tindak lanjut dari latihan bertingkat dan
berlanjut yang dilakukan oleh unsur-unsur Sistem Senjata Armada Terpadu
(SSAT), yaitu KRI, pesawat udara, marinir, dan pangkalan.
Rencananya, Presiden akan menuju Banongan di Kecamatan Asem Bagus,
Kabupaten Situbondo, Jawa Timur untuk menyaksikan proses pendaratan
pasukan marinir dan penempatan artileri pada Kamis (15/9) pagi.
Setelah itu, Presiden dan rombongan akan menuju Pos Titik Tinjau
T.12 Puslatpur Karang Tekok untuk menyaksikan penembakan alutsista TNI
AL dan demo pasukan marinir.
Armada Jaya kali ini melibatkan lebih dari 7.000 personel dan 39
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) berbagai jenis (kapal selam,
perusak kawal rudal, kapal cepat rudal, perusak kawal, angkut tank, buru
ranjau, kapal tanker, dan kapal bantu tunda).
Selain itu, delapan pesawat udara, marinir dengan persenjataan
Howitzer, Roket Multilaras GRAD 70, tank dan kendaraan pendarat amfibi
yang tergabung dalam Komando Tugas Laut (Kogasla), Komando Tugas Amfibi
(Kogasfib), Komando Tugas Pendaratan Administrasi (Kogasratmin), Komando
Tugas Pertahanan Pantai (Kogashantai), dan Pasukan Pendarat (Pasrat).
Setelah mendampingi Presiden menyaksikan latihan penembakan rudal
itu, Komandan Pangkalan Utama TNI V Brigjen (Mar) Rudy Andi Hamzah yang
juga Ketua Panitia Penerimaan Presiden RI pada latihan itu, mengecek
kesiapan menara tinjau untuk melihat proses pendaratan pasukan amfibi di
Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jatim.
Dalam pengecekan tersebut, Danlantamal V didampingi Wakil Ketua
Penerimaan RI 1 pada AJ ke-34 yang juga Komandan Pusat Penerbangan TNI
AL (Puspenerbal) Laksma Simorangkir dan Kol (Mar) Eddy dari Kormar.
Rencananya, Presiden Jokowi akan menyaksikan proses pendaratan
pasukan amfibi dari atas menara tinjau tersebut, baik pendaratan
personel maupun kendaraan tempur marinir yang keluar dari "perut" KRI
dan mendarat secara serempak di Pantai Banongan, Asembagus.
Dalam menyaksikan proses pendaraan amfibi dan demo penembakan
senjata marinir di posisi T12 itu, Presiden RI akan didampingi Panglima
TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana Ade Supandi, KSAD, KSAU,
Menko Kemaritiman, Mensesneg, Menkopolhukam, Menhan, dan Ketua Komisi I
DPR RI. (WDY)
Presiden Saksikan Penembakan Rudal dari KRI Banjarmasin-592
Kamis, 15 September 2016 7:58 WIB