Badung (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan umat Hindu memperbanyak kegiatan keagamaan yang digelar secara rutin dan berkelanjutan di pura.
"Kasihan pura semegah ini kalau tidak ada kegiatan agama dalam kesehariannya. Saya harapkan masyarakat setiap hari suci melakukan persembahyangan ke pura ini, begitu juga anak-anak muda juga bisa berbagi atau berdiskusi di sini tentang keagamaan," kata Pastika saat menghadiri Puncak Ritual Memungkah dan Tawur Agung Pura Dalem Gede Desa Dalung di Badung, Jumat.
Menurut dia, hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman umat tentang agama dan ajarannya. Sehingga pura diharapkan tidak saja ramai didatangi saat pelaksanaan "piodalan" atau upacara setiap enam bulan atau setahun sekali.
"Jangan sampai puranya saja yang bagus, tapi masyarakatnya kurang paham dengan agamanya. Jangan sampai kita yang minoritas ini semakin tergusur sebagai akibat kurangnya pemahaman kita terhadap agama kita sendiri," ujarnya.
Pastika juga berpesan kepada "penyungsung" atau umat yang bertanggung jawab terhadap ritual pura tersebut agar tidak memberatkan masyarakatnya dalam melaksanakan upacara apapun.
"Jangan sampai pengeluaran upacara mengakibatkan masyarakatnya menjadi susah dan harus berhutang. Kalau ada piodalan ke depannya jangan sampai memberatkan masyarakat khususnya yang kurang mampu, kita harus bantu bersama- sama, bagi yang mampu silahkan bantu dan bagi yang kurang jangan dipaksa," ucapnya.
Sementara itu Bendesa (Pimpinan Desa) Adat Dalung I Gusti Ngurah Sujana menyampaikan bahwa upacara tersebut ngenteg linggih Pura Dalem Gede yang baru saja selesai perbaikan.
Pengerjaannya dimulai pada Juli 2014 dan dilaksanakan selama 11 bulan yang total menghabiskan dana sebesar Rp4,5 miliar. Dana tersebut berasal dari sumbangan masyarakat Desa Adat Dalung yang terdiri dari 8 banjar adat (dusun) dan juga sumbangan serta punia dari donatur dan juga pemerintah.
Pelaksanaan karya (ritual) dipimpin oleh 16 sulinggih (pendeta Hindu) sudah dimulai sejak 21 Mei 2016 dan puncaknya 9 September 2016 dan akan berakhir pada tanggal 21 September mendatang.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Pastika juga melakukan penandatanganan prasasti peresmian pura tersebut dan juga menyerahkan dana punia yang diterima langsung oleh Bendesa Adat Dalung. (WDY)