Singaraja (Antara Bali) - Pedagang sarana ritual keagamaan di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, mengalami kenaikan omzet hingga 100 persen lebih menjelang Hari Raya Galungan takni hari suci sebagai kemenangan kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma).
"Hari-hari biasanya paling banyak dapat untung sekitar Rp150 ribu saja tetapi jelang Galungan bisa mencapai sekitar Rp300 ribu sampai Rp400 ribu," kata Wayan Tantri (50), salah satu pedagang di Pasar Anyar Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan, beberapa jenis keperluan yang paling banyak diburu masyarakat adalah berbagai jenis jajanan Bali, rangkaian janur dan beberapa pelengkap ritual seperti "porosan", tamas dan lain-lainnya.
Bahkan, beberapa diantaranya sudah memesan sejak jauh-jauh hari karena takut kehabisan stok atau persediaan, terlebih lagi, warga kota biasanya jarangan membuat berbagai kebutuhan ritual sendiri.
"Biasanya mereka (masyarakat ya beli saja karena mungkin tidak sempat membuat karena kesibukan," tambahnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan, pembeli berasal dari berbagai daerah di Kota Singaraja. Selain itu, juga banyak pembeli berasal dari berbagai desa di Buleleng.
"Ada juga yang dari Anturan dan Lovina sampai belanja kesini. Mungkin karena di pasar ini barangnya lengkap. Apapun ada jadi tidak perlu keliling-keliling lagi," katanya.
Perayaan Galungan memberinya berkah tahunan. Kadang kala jika sedang beruntung omzet bisa bertambah mencapai 200 persen lebih. "Kalau sedang mujur ya bisa banyak yang beli, Yang penting tetap bersyukur," tandasnya. (WDY)
Omzet Pedagang Sarana Ritual Naik Jelang Galungan
Selasa, 6 September 2016 13:39 WIB